Sindroma koroner akut (SKA) adalah
istilah yang digunakan untuk kumpulan simptom yang muncul akibat iskemia
miokard akut. Penyakit ini menunjukkan
peningkatan dari tahun ke tahun. Angka kematian di seluruh dunia meningkat setiap
tahun.
Di negara berkembang angka kematian didapatkan 39 juta
kematian setiap tahun dan di negara maju seperti Amerika
sebanyak 50 juta setiap
tahun. The American Heart Association memperkirakan bahwa lebih dari 6 juta penduduk
Amerika, menderita penyakit
jantung koroner (PJK) dan lebih dari 1 juta orang yang diperkirakan mengalami
serangan infark miokardium
setiap tahun. Kejadiannya lebih sering pada pria dengan umur antara 45-65 tahun dan tidak ada perbedaan dengan
wanita setelah umur 65 tahun. Penyakit jantung koroner juga merupakan penyebab kematian utama (20%)
penduduk Amerika.
Di Indonesia penyakit jantung
koroner telah menempati angka prevalensi 7,2 % pada tahun 2007 di Indonesia.
Sindrom Koroner Akut (SKA) atau Acute
Coronary Syndrome (ACS) dibedakan menjadi ST-segmentelevation myocardial infarction (STEMI), Non ST-segment elevation myocardial infarction
(NSTEMI), serta unstable angina.2
STEMI merupakan salah satu diagnosis rawat inap tersering di negara maju. Laju
mortalitas awal (30 hari) pada STEMI adalah 30% dengan lebih dari separuh
kematian terjadi sebelum pasien mencapai rumah sakit. Walaupun laju mortalitas
menurun sebesar 30% dalam 2 dekade terakhir, sekitar 1 diantara 25 pasien yang
tetap hidup pada perawatan awal, meninggal dalam tahun pertama setelah STEMI.
Penyakit
ini disebabkan karena oklusi total trombus kaya fibrin di pembuluh koroner
epikardial. Oklusi ini akan mengakibatkan berhentinya aliran darah (perfusi) ke
jaringan miokard. Tujuan pengobatan pasien miokardinfark akut dengan penyakit
ini adalah untuk memulihkan oksigenasi dan suplai substrat metabolik akibat
oklusi trombotik persisten di arteri koroner. Sehingga kerusakan otot jantung
yang lebih luas dapat dihindari. Oleh karenanya strategi pengobatan STEMI
sangat berkaitan dengan masa awitan (time onset) dan memerlukan pendekatan yang
berbeda di masing-masing senter pelayanan kardiovaskular demi mendapatkan
tatalaksana yang tepat, cepat dan agresif.
Penengakan
diagnosis harus dibuat dalam waktu kurang dari 10 menit dari pertama sekali
kontak dengan pihak medis. Karena proses iskemik atau kerusakan sel jantung
terus berlanjut. Oleh karena penyakit ini harus cepat ditangani, maka harus ada
pemahaman yang jelas menganai NSTEMI.
Kasus dalam referat ini akan membahas menganai NSTEMI.
0 Response to "Penyakit Sindrom Koroner Akut"
Post a Comment
Komentar jangan menautkan link aktif (akan di apus).
Jangan rasis, SARA dan mencaci.
Berkomentar dengan bijak dan sopan.