Menghormati Keputusan MK

Tepat nya dua hari lagi sidang sengketa gugatan Pilpres tahun 2014 akan segera di umumkan oleh Mahkamah Konstitusi. Pilpres kali ini yang hanya berlangsung satu putaran dan hanya di ikuti dua pasangan Pilpres yaitu pasangan Prabowo-Hatta dan Jokowi-Jk. Beberapa saat lalu dari rekapitulasi suara oleh KPU pusat telah menetapkan pasangan Jokowi-Jk sebagai pemenang Pilpres kali ini dan berhak menduduki kursi RI 1 dan RI 2 untuk 5 tahun kedepannya. Namun, setelah hasil rekapitulasi di keluarkan oleh KPU. Pasangan nomor urut 1 tidak menerima hasil Pilpres, dan mencium adanya kecurangan pada pelaksanaan Pilpres kemudian  menggugat serta tidak menerima hasil Pilpres ke Mahkamah Konstitusi sebagai Lembaga hukum tertinggi di Indonesia yang berwenang menangani suatu sengketa seperti halnya pemilu presiden.

Melihat masalah yang banyak terjadi pada pilpres kali ini, mulai dari kampanye hitam, saling serang di dunia nyata dan maya antara kedua belah pihak pendukung, isu-isu yang di lemparkan kepada kedua belah pihak capres dan cawapres, hingga hasil survey yang berbeda-beda pada saat beberapa waktu pelaksanaan pilpres. Bisa kita katakan pilpres 2014 memang sangat panas hingga pelaksanaan nya. Walaupun pelaksanaan pilpres berlangsung sangat aman di seluruh tempat Indonesia.

Kembali ke MK. Para ketua, wakil dan anggota MK memang mereka baru terpiplih untuk menjadi pejabat MK. Karena beberapa waktu sebelum pilpres, ketua MK lama terseret ke pengadilan karena beberapa kasus yang di ungkap KPK. Walaupun baru di MK, bukan berarti para majelis kehormatan MK baru dalam hal menangani permasalahan berbau perpolitikan. Tentunya mereka di pilih karena kinerja dan kapabilitasnya dan layak menduduki lembaga hukum tertinggi di Indonesia.

Menurut beberapa pengamat politik Indonesia, MK sendiri sudah mempunyai sikap untuk mengeluarkan keputusan dan hasil gugatan nanti ke public. MK sudah pasti membaca semua alat bukti dan mendengar semua saksi baik dari pihak penggugat dan pihak tergugat (KPU). Bagaimanapun hasil keputusan MK nanti kita harus menghormati dan menghargai sebagai rakyat Indonesia.

Apa yang bisa kita harapkan sebagai rakyat Indonesia? kita sangat berharap MK mengeluarkan keputusannya sesuai dengan pekerjaan mereka, sesuai dengan hukum-hukum yang berlaku. Kita berharap MK tidak mendapat intimidasi dari siapapun yang berkepentingan untuk menghancurkan negara Indonesia. karena dengan kasus ketua MK yang lama membuat citra negara Indonesia tercoreng.

Untuk pendukung-pendukung baik dari Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK agar lebih baik menahan diri dan mengontrol suasana dengan hasil keputusan MK. Jangan saling serang dan saling mencaci. Di dunia maya sebagaimana kita lihat banyak mention, status FB dan Twitter yang saling serang antara kedua pendukung. Ini bisa kita hindari dengan menghormati dan menghargai keputusan MK yang menetapkan apapun keputusannya nanti.

Bila menyikapi masalah pilpres ini secara serius kita akan terbawa ke arus yang tidak berhaluan. Ada status dari Pak Mario Teguh “Siapapun presidennya kita tetap harus bekerja untuk hidup dan makan kita sehari-hari, mereka tidak akan datang kerumah kita untuk memberi kita makan”.Siapaun presiden terpilih nanti kita harus mengawal dan membantu pemerintahan baru. Kita tuntut misi-misi yang di janjikan oleh presiden yang terpilih. Apakah presiden nanti lebih Pro ke rakyat atau malah tidak memperhatikan rakyatnya.

Kepada pihak berwenang yang menjaga keamanan dan ketertiban kita harapkan bekerja semaksimal mungkin untuk menghadapi hal-hal yang tidak terduga, saat keputusan MK tiba nanti, rakyat Indonesia bisa melihat secara langsung dan mendengar secara langsung bagaimana sikap dan keputusan MK terhadap sengketa pilpres kali ini dan rakyat Indonesia bisa menerimanya.


Baca artikel menarik lainnya Polemik Toleransi Beragama di Bali

0 Response to "Menghormati Keputusan MK"

Post a Comment

Komentar jangan menautkan link aktif (akan di apus).
Jangan rasis, SARA dan mencaci.
Berkomentar dengan bijak dan sopan.