Polemik Toleransi Beragama di Bali

Belum lagi habis heboh dengan fenomena jilboobs, sekarang kita di pusingkan dengan kelakuan pemuka agama di bali. Berita di internet maupun surat kabar memberitahukan khayalak ramai , kalau di bali sedang melanda fenomena lebih dari jilbab, fenomena toleransi beragama sedang terjadi di bali. Mengapa pemuka agama yang mayoritas di bali menyerukan orang-orang di larang berbusana muslim dan muslimah. Apa mereka orang yang dulunya berpura-pura toleransi sehingga saat ini para pemuka agama di bali berani menyerukan pelarangan busana muslim di sana.

Walaupun gencarnya pelarangan berbusana muslim di sana, alangkah lebih baiknya bagi umat muslim untuk tetap memakai pakaian sesuai ajaran islam. Yang perempuan pakai lah jilbab sesuai yang di ajarkan. Sekalipun pemuka agama mayoritas bali menyerukan menuntut, jangan pernah takut dan gentar. Saudara mati dengan mempertahankan syariat islam, saudara juga mendapat pahala syahid.

Mengapa begitu kejamnya para pemuka agama di bali yang tidak memperhatikan sama sekali nilai toleransi antar umat beragama. Apa mereka kurang memahami pancasila, atau mereka kurang membaca undang-undang negara. Jangan-jangan mereka bukan salah satu dari negara republik NKRI ini yang menjungjung tinggi nilai-nilai agama dan norma-norma agama.

Sekarang mari kita lihat di beberapa negara barat, ada negara-negara yang tegas menolak di berlakukannya pemakaian jilbab bagi perempuan dan ada juga negara yang tetap mendukung minoritas islam di sana. Mereka yang menentang pemakaian jilbab karena perwakilan rakyatnya yang memang membenci orang muslim.

Pada hari ini hal itu sudah terjadi di bali yang jelas menunjukkan ketidak sukaan mereka terhadap warga muslim yang minoritas di sana. Sebagai orang muslim lainnya apa yang seharusnya kita lakukan untuk menentang pemuka-pemuka agama mayoritas di bali. Apa kita perlu melakukan demo secara besar-besaran, atau apa. Kalau kita tidak sanggup dan mampu memprotes pemerintah , mari kita berdoa supaya pemerintah Indonesia jangan kalah sama pemuka agama mayoritas di bali.

Menteri agama di Indonesia sendiri di jabat oleh orang muslim. Sebaiknya sang menteri memberikan keputusan dan ketegasan dengan masalah ini, jangan banyak terlalu diam, harus action. Bila perlu semua pemuka agama yang ada di Indonesia duduk dan dengar pendapat dengan keadaan yang terjadi di bali. Nilai toleransi sangat penting di Indonesia, apa jadinya bila kita menjadi bangsa tidak beradap. Kita akan malu menjadi warga negara Indonesia yang tidak bisa hidup berdampingan dengan toleransi.

Sebagai umat islam kita harus menunjukkan toleransi kerukunan bergama, kita harus menghormati nilai-nilai norma yang berlaku. Rasulullah mengajar kita untuk berbuat baik sesama manusia walau berbeda agama. Islam ini agama mudah, umat islam yang taat mempunyai akal akidah yang baik. Semoga persmasalahan yang terjadi di bali dapat terselasaikan dengan cepat sehingga tidak terjadi masalah yang rumit di masa yang datang.

Terima kasih telah membaca artikel polemik toleransi beragama di bali

Baca artikel menarik lainnya Fenomena Jilboobs

0 Response to "Polemik Toleransi Beragama di Bali"

Post a Comment

Komentar jangan menautkan link aktif (akan di apus).
Jangan rasis, SARA dan mencaci.
Berkomentar dengan bijak dan sopan.