Gangguan bipolar atau Manic-Depressive
Illness (MDI) merupakan salah satu gangguan jiwa tersering yang berat dan
persisten. Gangguan bipolar ditandai oleh suatu periode depresi yang dalam dan
lama, serta dapat berubah menjadi suatu periode yang meningkat secara cepat
dan/atau dapat menimbulkan amarah yang dikenal sebagai mania. Gejala-gejala
mania meliputi kurangnya tidur, nada suara tinggi, peningkatan libido, perilaku
yang cenderung kacau tanpa mempertimbangkan konsekuensinya, dan gangguan
pikiran berat yang mungkin/tidak termasuk psikosis. Di antara kedua periode
tersebut, penderita gangguan bipolar memasuki periode yang baik dan dapat hidup
secara produktif. Gangguan bipolar merupakan suatu gangguan yang lama dan
jangka panjang. Gangguan bipolar mendasari satu spektrum kutub dari gangguan
mood/suasana perasaan meliputi Bipolar I (BP I), Bipolar II (BP II), Siklotimia
(periode manic dan depresif yang bergantian/naik-turun), dan depresi yang
hebat.
Di dunia,
tingkat prevalensi gangguan bipolar sebagai gangguan yang lama dan menetap
sebesar 0,3 – 1,5 %. Di Amerika Serikat, tingkat prevalensi ini dapat mencapai
1 – 1,6 %, dimana dua jenis gangguan bipolar ini berbeda pada populasi dewasa,
yaitu sekitar 0,8 % populasi mengalami BP I dan 0,5 % populasi mengalami BP II.
Morbiditas dan Mortalitas dari gangguan bipolar sangat signifikan. Banyaknya
angka kehilangan pekerjaan, kerugian yang ditimbulkan sebagai akibat dari
gangguan tingkat produktivitas yang disebabkan gangguan ini di Amerika serikat
sepanjang periode awal tahun 1990an diperkirakan sebesar 15,5 miliar dolar
Amerika. Perkiraan lainnya, sekitar 25 – 50 % individu dengan gangguan bipolar
melakukan percobaan bunuh diri dan 11 % benar-benar tewas karena bunuh diri.
ETIOLOGI
Etiologi dari gangguan bipolar
memang belum dapat diketahui secara pasti, dan tidak ada penanda biologis
(biological marker) yang objektif yang berhubungan secara pasti dengan keadaan
penyakit ini.
FAKTOR RESIKO
Ras
Tidak ada kelompok ras tertentu yang
memiliki predileksi kecenderungan terjadinya gangguan ini. Namun, berdasarkan
sejarah kejadian yang ada, para klinisi menyatakan bahwa kecenderungan
tersering dari gangguan ini terjadi pada populasi Afrika-Amerika.
Jenis Kelamin
Angka
kejadian dari BP I, sama pada kedua jenis kelamin, namun rapid-cycling bipolar
disorder (gangguan bipolar dengan 4 atau lebih episode dalam setahun) lebih
sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Insiden BP II lebih tinggi pada
wanita daripada pria.
Usia individu yang mengalami gangguan
bipolar ini bervariasi cukup besar. Rentang usia dari keduanya, BP I dan BP II
adalah antara anak-anak hingga 50 tahun, dengan perkiraan rata-rata usia 21
tahun. Kasus ini terbanyak pada usia 15 – 19 tahun, dan rentang usia terbanyak
kedua adalah pada usia 20 – 24 tahun. Sebagian penderita yang didiagnosa dengan
depresi hebat berulang mungkin saja juga mengalami gangguan bipolar dan baru
berkembang mengalami episode manic yang pertama saat usia mereka lebih dari 50
tahun. Mereka mungkin memiliki riwayat keluarga yang juga menderita gangguan
bipolar. Sebagian besar penderita dengan onset manic pada usia lebih dari 50
tahun harus dilakukan penelusuran terhadap adanya gangguan neurologis seperti
penyakit serebrovaskular. Gangguan bipolar juga dipengaruhi oleh beberapa
faktor, meliputi genetik, biokimiawi, psikodinamik dan lingkungan.
Genetik
Gangguan bipolar, terutama BP I, memiliki komponen
genetik utama. Bukti yang mengindikasikan adanya peran dari faktor genetik dari
gangguan bipolar terdapat beberapa bentuk, antara lain :
Hubungan keluarga inti dengan orang yang menderita BP I
diperkirakan 7 kali lebih sering mengalami BP I dibandingkan populasi umum.
Perlu digaris-bawahi, keturunan dari orang tua yang menderita gangguan bipolar
memiliki kemungkinan 50 % menderita gangguan psikiatrik lain.
Penelitian pada orang yang kembar menunjukkan hubungan 33
– 90 % menderita BP I dari saudara kembar yang identik.
Penelitian pada keluarga adopsi, membuktikan bahwa
lingkungan umum bukanlah satu-satunya faktor yang membuat gangguan bipolar
terjadi dalam keluarga. Anak dengan hubungan biologis pada orang tua yang
menderita BP I atau gangguan depresif hebat memiliki resiko yang lebih tinggi
dari perkembangan gangguan afektif, bahkan meskipun mereka bertempat tinggal
dan dibesarkan oleh orang tua yang mengadopsi dan tidak menderita gangguan.
Biokimiawi
•Multipel jalur biokimiawi mungkin
berperan pada gangguan bipolar, hal ini yang menyebabkan sulitnya mendeteksi
suatu abnormalitas tertentu.
•Beberapa neurotransmitter
berhubungan dengan gangguan ini, sebagian besar didasrkan pada respon pasien
terhadap agen-agen psikoaktif.
•Sejumlah bukti menunjukkan bahwa
terdapat kaitan antara glutamat dengan gangguan bipolar dan depresi berat.
Studi postmortem dari lobus frontal dengan kedua gangguan menunjukkan
peningkatan level glutamat.
•Obat tekanan darah
reserpin, yang menghabiskan/mendeplesikan katekolamin pada saraf terminal telah
tercatat menyebabkan depresi. Ini berpedoman pada hipotesis katekolamin yang
berpegang pada peningkatan epinefrin dan norepinefrin menyebabkan manic dan
penurunan epinefrin dan norepinefrin menyebabkan depresi.
•Obat-obatan seperti
kokain, yang juga bekerja pada sistem neurotransmitter ini mengeksaserbasi
terjadinya manic. Agen lain yang dapat mengeksaserbasi manic termasuk L-dopa,
yang menginhibisi reuptake dopamin dan serotonin.
•Gangguan dan
ketidakseimbangan hormonal dari aksis hipotalamus-pituitari-adrenal, menggangu
homeostasis dan menimbulkan respon stres yang juga berperan pada gambaran
klinis gangguan bipolar.
•Antidepresan trisiklik dapat memicu terjadinya manic.
Psikodinamik
Banyak praktisi melihat dinamika MDI
sebagai suatu hal yang berhubungan melalui suatu jalur.Mereka melihat depresi
sebagai manifestasi dari suatu kehilangan, contohnya hilangnya pegertian
terhadap diri dan adanya perasaan harga diri rendah. Oleh karena itu, manik
timbul sebagai mekanisme defens dalam melawan rasa depresi (Melanie Klein)
Lingkungan
•Pada
beberapa kejadian, suatu siklus hidup mungkin berkaitan langsung dengan stres
eksternal atau tekanan eksternal yang dapat memperburuk berulangnya gangguan
pada beberapa kasus yang memang sudah memiliki predisposisi genetik atau
biokimiawi.
•Kehamilan merupakan stres tertentu bagi wanita dengan riwayat MDI dan
meningkatkan kemungkinan psikosis postpartum. Contoh lain, oleh karena sifat
pekerjaan, beberapa orang memiliki periode permintaan yang tinggi diikuti
periode kebutuhan yang sedikit. Hal ini didapati pada seorang petani, dimana ia
akan sangat sibuk pada musim semi, panas, dan gugur, namun selama musim dingin
akan relatif inaktif kecuali membersihkan salju, sehingga ia akan tampak manic
pada hampir sepanjang tahun dan tenang selama musim dingin. Hal ini menunjukkan
lingkungan juga dapat berpengaruh terhadap keadaan psikiatri seseorang.
TANDA DAN GEJALA
Diagnosis dari BP I ditegakkan dengan setidaknya terdapat
episode manic paling tidak dengan durasi 1 minggu yang mengindikasikan
penderita untuk dirawat inap atau kelainan lain yang signifikan dalam fungsi
okupasi dan sosial. Episode manic bukan disebabkan oleh penyakit medis lain
atau penyalahgunaan zat. Kriteria ini berdasarkan spesifikasi dari Diagnostic
and Statistical Manual of Mental Disorders, Fourth Edition, Text Revision
(DSM-IV-TR).
Episode manic ditandai oleh gejala-gejala berikut ini :
•Setidaknya terdapat 1 minggu gangguan mood
yang dalam, yang ditandai dengan suasana perasaan yang meningkat (elasi), mudah
marah (iritabel), atau adanya keinginan untuk keluar rumah.
•Gejala lain yang menyertai antara lain
(paling tidak 3 atau lebih): Perasaan kebesaran; gangguan tidur; nada suara
yang tinggi dan bicara berlebihan; flight of ideas; menghilangkan bukti
kekacauan pikiran; meningkatnya tingkat fokus kerja di rumah, tempat kerja atau
seksual; meningkatnya aktivitas yang menyenangkan dan bahkan yang memiliki
konsekuensi menyakitkan.
•Gangguan mood cukup untuk membuat
kerusakan di tempat kerja, membahayakan pasien atau orang lain.
•Gangguan suasana perasaan tersebut
bukan disebabkan oleh penyalahgunaan zat atau karena gangguan medis lain.
Episode hipomanic ditandai oleh gejala-gejala berikut :
•Penderita mengalami suasana perasaan
yang meningkat (elasi), adanya keinginan untuk keluar rumah, atau mudah marah
(iritabel) setidaknya selama 4 hari.
•Paling tidak terdapat 3 atau lebih
gejala-gejala berikut ini : Perasaan kebesaran atau mengagumi diri sendiri;
gangguan tidur; nada suara tinggi; flight of ideas; menghilangkan bukti
kekacauan pikiran; agitasi psikomotor di rumah, tempat kerja atau seksual;
mulai melakukan aktivitas dengan resiko tinggi terhadap konsekuensi yang
menyakitkan.
•Gangguan mood tampak oleh orang lain.
•Gangguan suasana perasaan tersebut bukan
disebabkan oleh penyalahgunaan zat atau karena gangguan medis lain.
Episode depresif ditandai dengan gejala-gejala berikut :
•Karena sebab yang sama selama 2
minggu, dengan paling tidak terdapat gejala perasaan depresi atau ditandai
dengan kehilangan kesenangan atau perhatian, setidaknya pada seseorang terdapat
5 atau lebih gejala berikut ini : Perasaan depresi/tertekan; penurunan perasaan
senang dan minat pada hampir semua aktivitas; penurunan berat badan yang
signifikan dan selera; hipersomnia atau insomnia; retardasi psikomotor atau
agitasi; kehilangan energi atau kelemahan; penurunan daya konsentrasi;
preokupasi dengan kematian atau bunuh diri, penderita memiliki rencana untuk
bunuh diri atau telah melakukan bunuh diri tersebut.
•Gejala-gejala tersebut menyebabkan kerusakan
dan distress.
•Gangguan suasana perasaan tersebut bukan
disebabkan oleh penyalahgunaan zat atau karena gangguan medis lain.
Episode campuran ditandai dengan gejala-gejala berikut
ini :
•Pada penderita harus terdapat kedua kriteria
baik manic maupun depresi, dengan gejala depresi hanya terjadi selama 1 minggu.
•Gangguan mood mengakibatkan terjadinya
gangguan fungsi sosial dan kerja.
•Gangguan suasana perasaan tersebut bukan
disebabkan oleh penyalahgunaan zat atau karena gangguan medis lain.
0 Response to "Gangguan Bipolar"
Post a Comment
Komentar jangan menautkan link aktif (akan di apus).
Jangan rasis, SARA dan mencaci.
Berkomentar dengan bijak dan sopan.