Lanjutan Part II The Second Love
Hari demi hari dilewati Dian dengan
penuh semangat. Sepulang dari sekolah ia langsung menuju kamarnya untuk
mengambil seragam silatnya. Dian yang super ekstra galaknya, ternyata punya
hobi dahsyat juga. Sampe cowo aja gak berani buat deketin Dian.
“mama cantek,, Dian berangkat
latian silat dulu ya ma,, assalamualaikum” Dian berpamitan pada mamanya.
“waalaikumsalam, hati-hati ya sayang” sahut mamanya yang tiada henti-hentinya
mengingatkannya untuk selalu berhati-hati. “sip maa,, Nina yok kita berangkat”
sambil memanggil tetangganya yang sekaligus menjadi sahabatnya.
Dian mengayuh sepedanya dengan
perlahan-lahan sambil bercerita-cerita dengan Nina tentang aktivitasnya yang
semakin bertambah. “oh ya Di,kata Doni dia minta maaf sama kamu soal kejadian
diparkiran kemarin, dia ngatain kamu bebek gendutlah, apalah…” Nina
menyampaikan amanah Doni kepada Dian. “ gak papa kok Nin,, lagian uda biasa
yang kayak begituan, nyantai aja kale…” jawab Dian dengan tersenyum.
Tadinya Nina gak yakin Dian mau
maafin Doni, karena Nina tau Dian itu orangnya gimana. “syukurlah kamu mau
maafin Doni,,” menghela nafas dengan lega. “ musuh ya musuh, kalau dia minta
maaf ya harus di maafinlah, enjoy aja lagi.” Tambah Dian untuk meyakinkan
sahabatnya. “oh ya Di, Doni pengen lebih
deket sama kamu, Doni minta no HP kamu,, pertamanya aku gak mau ngasih, tapi..
Doninya mohon-mohon sama aku,, yaaa.. aku kasian liat dia kayak gitu,, yaa..
terpaksa deh aku ngasih no kamu.” Nina menjelaskan lebih lanjut lagi.
“yaaahhhh,,Nina…. Kenapa dikasi
sama orang yang gak jelas asal usulnya, ntar panjang urusannyaa…” wajah Dian
mendadak berubah dari ceria jadi kayak kertas dilipat-lipat. “Dian, Doni itu
gak seperti apa yang kamu pikirkan,, dia baek,sopan,ramah, pokoknya komplitlah”
memuji Doni setinggi langit.
“gitu ya,, kayak menu paket hemat
dongg,, komplit,! Semuanya ada disitu,, tapi kok aku gak tau yaaaaa….”membuang
muka dan berpura-pura tidak tau. “hah kann,, mulai dehh,, mulai deh keluar
lebay nya.. mudah-mudahan kalian bisa sahabatan ya,. Sahut Nina yang berada
disamping Dian. “Dibayar berapa bukk do’anya sama Doni,, udah ah.. ngapain
ngomongin orang yang gak penteng…
mari kita tinggikan kecepatan kita
mengayuh sepeda ini, agar tidak memakan bensin terlalu banyak, kasian pelatih
kita uda nungguin dari tadi, ntar pak pelatihnya tambah tua lagi, kan kasian
istrinya,, hahahaha. Bergurau ria dengan sahabatnya.“Dian…Dian… kamu tu ada ada
saja ya, bisa stress aku lama-lama sama kamu” sambil tertawa tiada hentinya. “
eleh, kalau stress kan gampang, tinggal nginap aja di RSJ,kan lumayan dapat
makanan gratis…” meledek Nina. “hahahahahaa,, pokoknya tiada Dian sehari,,
dunia menangis tiada hentinya.” Memuji sahabatnya yang keasikan nyeloteh dari
tadi.
Sesampai di tempat latian silat,
bukan main kagetnya Dian. Orang yang pernah dilemparinya dengan batu kini
seperguruan silat dengannya. “ hahhhh… kok dia lagi sihhh,, ya Allah… sempit
kalilah dunia ini,dimana ada kita pasti ada dia, aduh stress aku…: mengeluh
tiada habis habisnya. “tenag aja Di, ini bakalan jadi awal yang baik kok.” Kata
Nina sambil menepuk-nepuk bahu Dian. “apanya yang baek, ntar juga jadi perang
dunia ke lll.” Jawab Dian sambil mengecangkan sabuk hitamnya. “ kamu gak tau ya
Di, Doni sekarang jadi pelatih baru kita. “haahhh??? Doni?? Jadi pelatih
kita???.” Untuk kedua kalinya Dian kaget.
Disinilah awal mulanya Doni dan
Dian bersahabat, Doni yang dulunya musuh bebuyutan Dian, sekarang mereka berdua
sudah seperti ibu dengan anaknya. Meskipun Dian gak sempurna, tetapi ada
beberapa sisi dari Dian yang menarik perhatian Doni. Sifat semangatnya,
usilnya, cerewetnya, ceplas-ceplosnya, oonnya. Dengan hadirnya Dian di
kehidupan Doni menbuat Doni lebih semangat untuk menjalani hidupnya. Sifat Doni
yang penyabar, pengertian, dan penyanyang membuat semua masalah yang sedang
merundung pikiran Dian hilang begitu saja. Layaknya seorang sahabat yang selalu
mau mendengarkan curahan hati sahabatnya, mereka berdua pun curhat-curhatan
tentang masalah mereka masing-masing. Kehidupan Dian pun semakin lengkap dengan
hadirnya Doni di sisinya.
Bersambung
0 Response to "Cerpen Remaja Terbaru "
Post a Comment
Komentar jangan menautkan link aktif (akan di apus).
Jangan rasis, SARA dan mencaci.
Berkomentar dengan bijak dan sopan.