The Second Love
Dikeheningan malam Dian terbangun dari tidurnya sambil
melangkahkan kaki dan menggerakkan tubuhnya menuju kesebuah ruang kecil,
bersih,indah dan suci untuk ia berwudhu untuk melaksanakan shalat tahajudnya. bulan
dan bintang seakan akan sedang mengintipnya di celah celah jendela kamarnya.
Dian berdo’a kepada Allah Swt untuk diberikan jalan keluar dan solusi di tiap-tiap
masalah yang ia lalui, dan diberi sepercik kebahagian untuknya.
Malam pun berlalu, hingga malam pun berganti menjadi pagi. Dian
pelan pelan membuka matanya yang di bebani rasa kantuk yang amat sangat. Dengan
beratnya ia bangun dan melangkah ke kamar ibunya. “mama, Dian hari ini gak
sekola ya ma.” Pinta dian kepada mamanya sambil merengek rengek. ”
Lhoo,, kok Dian gak mau sekolah? Gak biasanya anak mama ini libur sekolah, lagi
ada masalah ya sayang?” dengan heran ibunya menerka-nerka apa yang sedang
terjadi pada putri semata wayangnya itu. “enggak kok ma, gak ada masalah apa
apa kok.”jawabnya sambil terbata-bata. “yaudah, sekarang kamu ambil handuk,
tros princess mama mandi ya, sarapan trus sekolah dehh, anak mama kan
rajin.”sambil membujuk dian agar mau bersekolah.” Ah mama trus trus mulu kayak
sopir bajaj aja, Dian lagi gak enak badan tau.”sambil memaksakan kehendaknya.
“ah Anak mama kayak bajaj aja, ngeles mulu.tersenyum memandang kearah Dian. “
yaudah deh, Dian sekolah.
Sebenarnya
Dian gak mau sekolah karena dia sedang bermasalah dengan sahabatnya, masalah
spele kok, Cuma salah faham aja dan dua duanya sama sama egois. “maaa,, Dian berangkat dulu ya,, Assalamualaikum.” Dian
berpamitan pada ibunya. “waalaikumsalam, hati hati ya sayang”
memperingati anaknya. “ okhee bosss…sippplah anakmu yang satu ini selalu
berhati-hati.”
Dian kesekolah
dengan sepeda kesayangannya. Dengan tas ransel berwarna hitam di punggungnya.
Ia mengayuh dengan cepat kendaraan roda duanya. Sesampai disekolah, hanya
terlihat tiga sepeda motor yang terparkir disana. Sambil memarkirkan sepedanya
Dian berbicara sendiri lagaknya orang kebingungan “ ini kuburan apa sekolah
sih… sepi amat, hanya ada tiga manusia lagi disini.” Gumamnya sambil menggembok
sepeda polygon kesayangannya.
Tak disangka musuh bebuyutannya datang dan
menabrak sepedanya. “ eh cumi, loe buta apa katarak sih,, uda tau sepeda gue
diparkir disini masih ada nyerocos mau markir disini, parkiran masih banyak
yang kosong ..” sambil membentak-bentak musuhnya yang bernama Doni Pratama Wijaya. “maaflah..” kata Doni dengan cueknya. “hahh,,
Cuma maaf bilang, sepeda gue lecet tau,
sepeda ini mahal, gak ada di Indonesia, ini barang impor dari luar negri, gak
ada manusia yang punya sepeda mahal kayak sepeda gue.” Sambil memamerkan
sepedanya pada Doni. Dengan simple Doni menjawab “ udah merepetnya” memandang
Dian dengan heran. Dian pergi begitu saja dari hadapan Doni. “woiii bebek
gendut!! Udah nyerah loe??” lagaknya menyindir Dian. Dengan panasnya Dian pun
mengambil batu dan langung melempa kea arah Doni sambil berkata “eh banci,, loe
jangan brani maen belakang ya, gue hajar mampus loe…!”
Bersambung yaaaa .....
0 Response to "Cerpen Remaja Terbaru 2014"
Post a Comment
Komentar jangan menautkan link aktif (akan di apus).
Jangan rasis, SARA dan mencaci.
Berkomentar dengan bijak dan sopan.