Pertanian terpadu merupakan pilar kebangkitan bangsa Indonesia dengan cara
menyediakan pangan yang aktual bagi rakyat Indonesia.
Dalam segi ekonomi pertanian terpadu sangat menguntungkan bagi masyarakat karena output yang dihasilkan lebih tinggi dan
sistem pertanian terpadu initidak merusak lingkungan karena sistem ini ramah terhadap lingkungan.Output dari pertanian terpadu juga bisa digunakan Selain itu limbah
pertanian juga dapat dimanfaatkan dengan mengolahnya menjadi biomassa. Bekas jerami,
batang jagung dan tebu memiliki potensi biomas yang besar.
Sebagai hasil pertanian terpadu.
Konsep terapan pertanian terpadu akan menghasilkan F4
yang sebenarnya adalah langkah pengamanan terhadap ketahanan dan ketersediaan
pangan dan energy secara regional maupn nasional, terutapa pada kawasan kawasan
remote area dari jajaran kepulauan Indonesia.
F1 ‐ FOOD Pangan manusia (beras,
gandum, jagung, kedelai, kacang kacangan , dan lain lain produk peternakan
(daging, susu, telor dll) , produk budiaya ikan air tawar (lele, mujair, nila,
gurameh dll) dan hasil perkebunan (kopi, teh, gula dll)
F2 – FEED
Pakan ternak termasuk didalamnya ternak ruminansia
(sapi, kambing, kerbau, kelinci ), ternak unggas (ayam, itik, entok, angsa,
burung dara dll) juga pakan ikan budidaya air tawar terutama ikan herbivore dan
omnivora yang tidak perlu protein content
tinggi ( mujair, tombro, bandeng, nila dan gurameh).
F3‐ FUEL
Akan dihasilkan energy dalam berbagai bentuk mulai
energy panas untuk kebutuhan domestic/ masak memasak, energy panas untuk
industry makanan dikawasan pedesaan juga untuk industry kecil, juga akan
dihasilkan power energy misalnya pure plant oi (PPO) atau dicampur menjadi bio
diesel, ethanol dan gasohol, synthetic gas yang dihasilkan dari pirolisis
gasifikasi maupun enzimasi gasifikasi dan juga pemakaian tenaga langsung lembu
untuk penarik pedati, kerbau untuk mengolah lahan pertanian sebenarnya adalah
produk berbentuk FUEL/ENERGY.
F4‐FERTILIZER
Akan dihasilkan juga bio fertilizer yang semua juga
memahami bahwa bio/ organic fertilizer bukan hanya sebagai penyubur tetapi juga
sebagai perawat tanah (SOIL CONDITIONER), yang dari sisi keekonomisan maupun
karakter hasil produknya tidak kalah dengan pupuk buatan (anorganik fertilizer)
bahkan pada kondisi tertentu akan dihasilkan bio pestisida (dari asap cair yang
dihasilkan pada proses pirolisis gasifikasi) yang dapat dimanfaatkan sebagai
pengawet makanan yang tidak berbahaya (bio preservative)
0 Response to "Pertanian Terpadu Indonesia"
Post a Comment
Komentar jangan menautkan link aktif (akan di apus).
Jangan rasis, SARA dan mencaci.
Berkomentar dengan bijak dan sopan.