Manajemen finansial adalah suatu
kegiatan merencanakan, mengorganisasi, mengimplementasi dan mengendalikan
keuangan suatu usaha agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Tujuan suatu
usaha termasuk usaha pertanian adalah antara lain mendapatkan keuntungan
dan/atau pendapatan yang sebesar-besarnya. Bila manajemen finansialnya baik,
hasil dari keuntungan suatu usaha akan digunakan untuk konsumsi rumah tangga
dan sebagian lagi akan digunakan untuk usaha (usahatani ) misalnya untuk
penyusutan, pembiayaan usaha berikutnya dan mengembangkan usaha agar usahanya
menjadi maju dan besar.Kemajuan usaha ini dapat berujud usahataninya makin
produktif, penguasaan lahannya bertambah luas, adanya diversifikasi usaha baik
vertical (agribisnis) maupun horizontal (berbagai usahatani dan non-farm) yang
pada akhirnya keuntungan dan/atau pendapatannya selalu meningkat.
Dana yang berasal dari hasil
keuntungan usaha yang disisihkan untuk keperluan usaha dinamakan sumber
keuangan internal. Kalau hanya mendasarkan diri pada sumber internal, besarnya
dana akan sangat terbatas sehingga kemampuan mengembangkan usaha juga terbatas.
Pengusaha yang maju akan mencari sumber eksternal agar jumlah dananya lebih
besar yang akhirnya kemampuan mengembangkan usahanya juga lebih besar. Sehingga
akan meningkatkan ROI (return on investment). Bertambahnya modal juga
akan meningkatkan leverage (pengungkit). Leverage yang besar akan
meningkatkan return on net worth. Dengan terbatasnya kemampuan petani
mengumpulkan modal usaha, sumber keuangan eksternal akan membantu petani untuk
mengembangkan usahanya.
Salah satu karakteristik usaha
pertanian rakyat adalah tidak adanya pemisahan antara usaha dan rumah tangga
termasuk keuangan dan pembukuannya . Keadaan ini akan
menyulitkan manajemen keuangan usahatani. Karena itu kalau ingin memajukan
usahatani, harus ada pemisahan keuangan dan pembukuan antara usahatani dengan
rumah tangga.
Sumber keuangan eksternal
Sumber keuangan eksternal
meliputi lembaga keuangan formal dan informal. Lembaga keuangan formal meliputi
perbankan, ventura dll. Lembaga keuangan informal antar lain adalah keluarga,
tetangga, pedagang, rentenir dll. Usaha pertanian relative kurang dalam
menggunakan jasa lembaga perkreditan dibanding sektor non pertanian. Hal ini
disebabkan karena sektor pertanian banyak kelemahannya, antara lain pertanian
mempunyai resiko yang lebih tinggi, rendahnya daya saing komoditasnya,
rendahnya system pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, tingginya struktur
biaya, kurangnya prasarana dan sarana, teknologi yang relative masih
tertinggal, kurangnya perhatian pemerintah dll .
Di lain fihak, lembaga perbankan
yang melayani sektor pertanian selama ini relative terbatas dimana sebelum
krisis rata-rata perbankan lebih banyak membiayai sektor industri untuk
golongan menengah dan korporasi, sementara pertanian kurang tersentuh. Jumlah
kredit yang disalurkan lembaga perbankan yang disalurkan kepada sektor
pertanian relative sedikit dibandingkan dengan sektor lainnya.
Untuk melihat
besarnya keuangan eksternal dapat dilihat dari kredit perbankan, karena kredit
perbankan merupakan sumber kredit utama sehingga cukup representatif untuk
melihat sumber kredit secara keseluruhan.
0 Response to "Manajemen Finansial (Sekilas)"
Post a Comment
Komentar jangan menautkan link aktif (akan di apus).
Jangan rasis, SARA dan mencaci.
Berkomentar dengan bijak dan sopan.