Plasenta
Previa adalah Plasenta yang
letaknya abnormal, yaitu pada segmen bawah uterus sehingga dapat menutupi
sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir.
Penyebab
Mengapa
Plasenta tumbuh pada segmen bawah uterus tidak selalu dapat diterangkan, bahwasanya
vaskularisasi yang berkurang atau perubahan atrofi pada dosidua akibat
persalinan yang lampau dan dapat menyebabkan plasenta previa tidak selalu
benar, karena tidak nyata dengan jelas bahwa plasenta previa didapati untuk
sebagian besar pada penderita dengan paritas fungsi, memang dapat dimengerti
bahwa apabila aliran darah ke plasenta tidak cukup atau diperlukan lebih banyak
seperti pada kehamilan kembar. Plasenta yang letaknya normal sekalipun akan
meluaskan permukaannya, sehingga mendekati atau menutupi sama sekali pembukaan
jalan lahir.
Klasifikasi
- Plasenta
Previa totalis, apabila seluruh pembukaan tertutup oleh jaringan
Plasenta
- Plasenta
Previa Parsialis, apabila sebahagian pembukaan tertutup oleh
jaringan Plasenta
- Plasenta
Previa Marginalis, apabila pinggir Plasenta berada tepat pada
pinggir pembukaan.
- Plasenta
Letak Rendah, Plasenta yang letaknya abnormal pada segmen bawah uterus
tetapi belum sampai menutupi pembukaan jalan lahir
Plasenta berbentuk bundar atau hampir bundar dengan diameter
15-20 cm dan tebal 2,5 cm, berat rata-rata 500 gram. Tali pusat berhubungan
dengan Plasenta biasanya di tengah (insersio sentralis). Bila hubungan agak
pinggir (insersio lateralis). Dan bila di pinggir Plasenta (insersio
marginalis), kadang-kadang tali pusat berada di luar Plasenta dan hubungan
dengan Plasenta melalui janin, jika demikian disebut (insersio
velmentosa).
Umumnya Plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan lebih
kurang 10 minggu dengan ruang amnion telah mengisi seluruh kavum uterus, agak
ke atas ke arah fundus uteri. Meskipun ruang amnion membesar sehingga amnion
tertekan ke arah korion, amnion hanya menempel saja.
Pada umumnya di depan atau di belakang dinding
uterus agak ke atas ke arah fundus uteri, plasenta sebenarnya berasal dari
sebagian dari janin, di tempat-tempat tertentu pada implantasi plasenta
terdapat vena-vena yang lebar (sinus) untuk menampung darah kembali pada
pinggir plasenta di beberapa tempat terdapat suatu ruang vena untuk menampu
Fungsi plasenta ialah mengusahakan janin tumbuh dengan baik untuk pertumbuhan
adanya zat penyalur, asam amino, vitamin dan mineral dari ibu kejanin dan pembuangan CO2.
ng darah yang berasal ruang interviller di atas (marginalis).
Patafisiologi
Pendarahan antepartum akibat plasenta previa terjadi
sejak kehamilan 10 minggu saat segmen bawah uterus membentuk dari mulai melebar
serta menipis, umumnya terjadi pada trismester ketiga karena segmen bawah
uterus lebih banyak mengalami perubahan pelebaran segmen bawah uterus dan
pembukaan servik menyebabkan sinus uterus robek karena lepasnya plasenta dari
dinding uterus atau karena robekan sinus marginalis dari plasenta. Pendarahan
tidak dapat dihindarkan karena ketidak mampuan serabut otot segmen bawah uterus
untuk berkontraksi seperti pada plasenta letak normal
Gambaran Kinik
Pendarahan tanpa alasan dan tanpa rasa nyeri merupakan
gejala utama dan pertama dari plasenta previa. Perdarahan dapat terjadi
selagi penderita tidur atau bekerja biasa, perdarahan pertama biasanya tidak
banyak, sehingga tidak akan berakibat fatal. Perdarahan berikutnya hampir
selalu banyak dari pada sebelumnya, apalagi kalau sebelumnya telah dilakukan
pemeriksaan dalam. Sejak kehamilan 20 minggu segmen bawah uterus, pelebaran
segmen bawah uterus dan pembukaan serviks tidak dapat diikuti oleh plasenta
yang melekat dari dinding uterus. Pada saat ini dimulai terjadi perdarahan
darah berwarna merah segar.
Sumber perdarahan ialah sinus uterus yang
terobek karena terlepasnya plasenta dari dinding uterus perdarahan tidak dapat
dihindari karena ketidak mampuan serabut otot segmen bawah uterus untuk
berkontraksi menghentikan perdarahan, tidak sebagai serabut otot uterus untuk
menghentikan perdarahan kala III dengan plasenta yang letaknya normal makin
rendah letak plasenta makin dini perdarahan terjadi, oleh karena itu perdarahan
pada plasenta previa totalis akan terjadi lebih dini dari pada
plasenta letak rendah, yang mungkin baru berdarah setelah persalinan mulai
Diagnosis
- Anamnesis.Perdarahan
jalan lahir pada kehamilan setelah 22 minggu berlangsung tanpa nyeri
terutama pada multigravida, banyaknya perdarahan tidak dapat dinilai dari
anamnesis, melainkan dari pada pemeriksaan hematokrit.
- Pemeriksaan
Luar. Bagian bawah janin biasanya belum masuk pintu atas panggul
presentasi kepala, biasanya kepala masih terapung di atas pintu atas
panggul mengelak ke samping dan sukar didorong ke dalam pintu atas
panggul.
- Pemeriksaan
In Spekulo. Pemeriksaan bertujuan untuk mengetahui apakah perdarahan berasal
dari osteum uteri eksternum atau dari ostium uteri eksternum, adanya plasenta
previa harus dicurigai.
- Penentuan
Letak Plasenta Tidak Langsung. Penentuan letak plasenta secara tidak
langsung dapat dilakukan radiografi, radioisotope, dan ultrasonagrafi.
Ultrasonagrafi penentuan letak plasenta dengan cara ini ternyata sangat
tepat, tidak menimbulkan bahaya radiasi bagi ibu dan janinnya dan tidak
menimbulkan rasa nyeri. (Wiknjosostro, 2005)
- Pemeriksaan
Ultrasonografi. Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan implantasi
plasenta atau jarak tepi plasenta terhadap ostium bila jarak tepi 5 cm
disebut plasenta letak rendah.
Terapi Ekspektif
1) Tujuan supaya janin tidak terlahir premature, penderita
dirawat tanpa melakukan pemeriksaan dalam melalui kanalis servisis
Syarat-syarat terapi ekspektif :
- Kehamilan
preterm dengan perdarahan sedikit yang kemudian berhenti.
- Belum
ada tanda-tanda in partu.
- Keadaan
umum ibu cukup baik.
- Janin
masih hidup.
3) Rawat inap, tirah baring dan berikan antibiotik
profilaksis.
4) Lakukan pemeriksaan USG untuk mengetahui implantasi
plasenta.
5) Berikan tokolitik bila ada kontraksi :
- MgS04
9 IV dosis awal tunggal dilanjutkan 4 gram setiap 6 jam.
- Nifedipin
3 x 20 mg perhari.
- Betamethason
24 mg IV dosis tunggal untuk pematangan paru janin.
6) Uji pematangan paru janin dengan tes kocok dari hasil
amniosentesis.
7) Bila setelah usia kehamilan diatas 34 minggu, plasenta
masih berada disekitar ostium uteri interim.
8) Bila perdarahan berhenti dan waktu untuk mencapai 37
minggu masih lama, pasien dapat dipulang untuk rawat jalan.
B.Terapi Aktif ( tindakan segera ).
Wanita hamil diatas 22 minggu dengan perdarahan pervagina
yang aktif dan banyak, harus segera ditatalaksanakan secara aktif tanpa memandang
moturitus janin. Lakukan PDMO jika :
- Infus
1 transfusi telah terpasang.
- Kehamilan
> 37 minggu ( berat badan > 2500 gram ) dan inpartu.
- Janin
telah meninggal atau terdapat anomali kongenital mayor, seperti anesefali.
- Perdarahan
dengan bagian terbawah janin telah jauh melewati pintu atas panggul ( 2/5
atau 3/5 pada palpasi luar ).
C. Cara menyelesaikan persalinan dengan plasenta previa
seksio sesarea .
- Prinsip utama adalah
menyelamatkan ibu, walaupun janin meninggal atau tidak punya harapan untuk
hidup, tindakan ini tetap dilakukan.
- Tujuan seksio sesarea :
persalinan dengan segera sehingga uterus segera berkontraksi dan
menghentikan pendarahan, menghindarkan kemungkinan terjadi robekan pada
serviks, jika janin dilahirkan pervagina.
- Siapkan darah pengganti
untuk stabiliasi dan pemulihan kondisi ibu.
Oke broww,, info tentang placenta previa yang Anda bahas disini sangat bagus,, n lebih detail...
ReplyDeleteN salam kenal aja....