Ciri-ciri
fisik yang sulit diubah disebut sebagai biometrik. Pengukuran biometrik telah
dilakukan untuk keperluan identifikasi berabad-abad yang lalu. Sebagai contoh,
di China pada abad ke-14 telah diambil sidik telapak tangan dan kaki bayi
(James dan Nordby 2005). Teknik identifikasi sidik jari modern telah dimulai
sejak tahun 1684 ketika Nehemiah Grew mempublikasikan hasil kajiannya tentang
bukit, lembah, dan struktur pori-pori sidik jari (Lee dan Gaensslen 1991).
Henry
Fauld pada tahun 1880 pertama kali menyimpulkan bahwa sidik jari bersifat
tunggal bagi seseorang. Sir Francis Galton memperkenalkan fitur minutiae sidik
jari pada tahun 1892. FBI Amerika Serikat, Kantor Dalam Negeri Inggris, dan
Kepolisian Perancis mulai membangun sistem identifikasi sidik jari terotomasi
atau Automated Fingerprint Identification System (AFIS) sejak awal tahun
1960-an.
Pada era modern, ada beberapa macam biometrik yang dapat digunakan untuk menentukan identitas seseorang yaitu ciri-ciri retina atau iris, pengujian DNA, geometri tangan, pola vascular, pengenalan wajah, suara dan tanda tangan. Dari berbagai biometrik ini, hanya sidik jari dan DNA dapat diambil dari jejak manusia yang secara tidak sengaja tertinggal di tempat kejadian atau lingkungan.
Keunggulan sidik jari dibandingkan dengan DNA adalah bahwa sidik jari dapat dibedakan antara dua anak kembar (Prabhakar 2001) sedangkan DNA tidak dapat dibedakan. Sebaliknya, DNA dapat memberikan identitas seseorang dengan lengkap dibandingkan dengan sidik jari laten dan parsial yang tertinggal pada tempat kejadian.
0 Response to "Definisi Biometrik"
Post a Comment
Komentar jangan menautkan link aktif (akan di apus).
Jangan rasis, SARA dan mencaci.
Berkomentar dengan bijak dan sopan.