Kontraktur Pada Leher


Berdasarkan bentuknya kontraktur leher dapat berupa :
Kontraktur linier : adalah kontraktur kulit yang bila diregangkan maksimal kulit
yang teregang akan berbentuk satu garis.
Kontraktur difus : adalah kontraktur kulit yang bila diregangkan maksimal kulit
yang teregang bersifat merata.
Berdasarkan posisi kontraktur / deformitas yang terjadi, kontraktur leher termasuk tipe
fleksi yaitu kontraksinya menyebabkan posisi fleksi.

Klasifikasi derajat kontraktur leher :
Ringan/minor
Penderita dapat memfleksikan lehernya dan dapat mengangkat leher dan dagunya pada posisi anatomi dan menghadap keatas tidak sampai menatap langit-langit (kurang dari 90o) atau area kontraktur sekitar 3-5 cm serta pergerakan terhambat sekitar 10-25%.

Sedang/moderate
Penderita dapat memfleksikan leher dan dagunya pada posisi anatomi, upaya ekstensi dari posisi anatomi secara signifikan akan menarik bibir bawah. Satu sisi leher terlibat dengan berbagai derajat keterbatasan pergerakan, sekitar 50- 75% hambatan.

Berat/Major
Penderita tidak mampu memposisikan dagu dan leher pada posisi anatomi tertarik pada posisi fleksi, Kedua sisi anterior leher terlibat dan tidak bisa bergerak. Dagu terfiksir pada leher atau sternal.

Parut luka bakar pada leher selalu menimbulkan gangguan penampakan selain itu juga sering menyebabkan kontraktur khususnya pada anak, kecacatan yang ditimbulkan terutama pada mandibula. Anak mempunyai kecenderungan yang tinggi untuk terjadinya parut hipertrofik dan berulangnya kontraktur setelah penanganan. Selain itu deformitas yang timbul dapat menyebabkan gangguan psikis yang berpengaruh pada perkembangan kepribadian.

Pembebasan kontraktur dan eksisi jaringan parut dilanjutkan dengan penutupan skin grafting adalah prosedur yang dianut secara umum. Gol dari penanganan kontraktur leher adalah pembebasan kontraktur, mengembalikan sudut kontur dari leher dan mencegah terjadinya kontraktur kembali. Deformitas leher menyebabkan morbiditas yang signifikan pada anak dengan luka bakar. Upaya rekonstruksi ditujukan tidak hanya meperbaiki posisi kepala fleksi / ekstensi dan rotasi tetapi juga memenuhi kebutuhan fungsional dan penampilan.

Pembebasan kontraktur dilakukan dengan melakukan insisi pada batas kranial pada parut, perlu berhati-hati karena dapat mencederai cabang mandibula nervus fasialis saat diseksi area submental. Banyak pilihan yang dianjurkan untuk rekonstruksi kontraktur leher meliputi skin grafting, lokal flap dengan atau tanpa tissue expander dan flap bebas. Kontraktur linier dapat diatasi dengan teknik Z-plasty, dengan atau tanpa skin grafting. Pada teknik ini dilakukan pembebasan kontraktur kulit linier denga memanfaatkan kulit yang berlebih setelah diregangkan dalam arah yang tegak lurus dengan arah kontraktur sehingga terjadi efek perpanjangan, jika diperlukan defek sisa yang ada dapat dilakukan skin grafting. Kontraktur difus dapat dibebaskan dengan melakukan eksisi jaringan parut abnormal sampai mendapatkan posisi bebas dari tarikan. Defek yang timbul dapat ditutup dengan Split Thickness Skin Grafting bila defek yang timbul cukup luas atau Full Thickness Skin Grafting bila defek yang timbul tidak luas.

Terbatasnya pergerakan fleksi dan ekstensi dari leher mempengaruhi intubasi, oleh karena itu mungkin diperlukan pembebasan sebelum prosedur dilakukan untuk menjamin kontrol jalan nafas. Induksi pembiusan dan kontrol jalan nafas penuh dengan resiko dan berbahaya pada anak dengan anatomi jalan nafas yang tidak normal seperti yang biasa terjadi pada kontraktur leher. Data dari American Society of Anesthesiologist didapatkan bahwa kesulitan intubasi merupakan kasus terbanyak kedua dimana sering terjadi hal yang tidak diinginkan yang berhubungan dengan tuntutan malpraktik. Evaluasi secara hati-hati pada kasus anak sebelum operasi adalah hal yang penting, khususnya besar ukuran maksimal bisa membuka mulut, kemampuan ekstensi leher dan besarnya keterbatasan pergerakan mandibula. Besarnya tarikan dan keterbatasan membuat kita dapat mengantisipasi derajat kesulitan yang mungkin dijumpai selama intubasi sehingga dapat mempersiapkan metode tambahan yang dapat membantu. Umumnya anak dapat diintubasi oral menggunakan laringoscopy, tindakan tambahan yang mungkin dapat dilakukan adalah fiberoptic atau laryngeal mask. Tracheostomy darurat adalah strategi penyelamatan apabila semua metode gagal.

0 Response to "Kontraktur Pada Leher"

Post a Comment

Komentar jangan menautkan link aktif (akan di apus).
Jangan rasis, SARA dan mencaci.
Berkomentar dengan bijak dan sopan.