Gunanya vaksin ini adalah untuk imunisasi
aktif terhadap polio.
Uraian
Vaksin ini berisi virus polio tipe 1,2,
dan 3 yang masih hidup tetapi sudah dilemahkan (suku Sabin), dibuat dalam
biakan jaringan ginjal kera dan distabilkan dengan sukrosa.
Tiap dosis (2 tetes= 0,1 ml) mengandung
virus polio :
Tipe
1 : 106,0 CCID50
Tipe
2 : 105,0 CCID50
Tipe 3 : 106,0 CCID50
Dan eritromisin tidak lebih dari 2 mcg,
serta kanamisin tidak lebih dari 10 mcg. Vaksin ini telah memenuhi
persyaratan farmakope Indonesia edisi III – 1979 dan WHO Expert Comittee on
Biological Standarzitation, Technical Report Series 800, 1990.
Penyimpanan
Simpan pada suhu -200 C. Bila
disimpan pada suhu 2 – 8 0 potensi vaksin ini akan stabil selama
enam bulan. Bila disimpan pada suhu yang lebih tinggi, potensi vaksin ini akan
segera menurun. Hindarkanlah perubahan dari keadaan beku ke cair yang berulang
– ulang. Jangan dipakai bila vaksin menjadi keruh.
Kadaluwarsa
Tergantung dari penyimpanan.
-200
C
: 2 tahun
2
– 80 C : 6 bulan
Bila vial sudah dibuka, pada suhu 2 – 80 C,
potensi tahan satu minggu.
Dosis dan Cara Imunisasi
Satu
dosis terdiri dari 2 tetes atau 0,1 ml. Untuk imunisasi dasar diberikan 3 dosis
dengan masa antara 6 minggu pada usia 3 bulan. Dianjurkan 3 dosis, sebab ada
kemungkinan terdapatnya jenis-jenis enterovirus lainnya dalam saluran cerna
yang dapat menghambat berkembang biaknya virus polio yang ada dalam vaksin. Dengan demikian pemberian 3 dosis ini akan
menjamin minimal 2 di antaranya efektif memberikan kekebalan terhadap ke tiga
tipe virus polio. Imunisasi ulangan diberikan 3 tahun kemudian, 1 dosis.
Cara pemberian
Tiap botol disertai sebuah pipet. Vaksin
ini dapat diteteskan langsung ke dalam mulut anak atau dengan sendok yang telah
beisi air gula atau aquadest (hindarkan agar ujung pipet tidak tersentuh).
Vaksin polio oral harus diberikan secara oral dan tidak boleh diberikan secara
parenteral. Kocok baik-baik sebelum dipakai.
Reaksi Sampingan
Vaksin polio oral ini adalah salah satu vaksin
yang paling aman (Bull. WHO 60/2 : 231-242, 1982). Kemungkinan untuk terjadinya
paralisis kurang dari 0,3:1.000.000 (Bull. WHO 66/6 : 739-746,1988).
Kontra Indikasi
Penderita leukemia dan disgammaglobulinemia.
Peringatan dan Perhatian
Pada anak yang sedang menderita diare,
vaksin ini boleh diberikan dengan catatan diulang setelah diarenya berhenti.
Pemberian bersama-sama dengan vaksin hidup
lainnya hendaknya diberikan terpisah dengan masa antara 2 minggu.
0 Response to "Vaksin Polio Oral Trivalent"
Post a Comment
Komentar jangan menautkan link aktif (akan di apus).
Jangan rasis, SARA dan mencaci.
Berkomentar dengan bijak dan sopan.