Pada
dasarnya dalam keadaan normal, organ vagina memproduksi cairan yang
berwarna bening, tidak berbau, tidak berwarna dan jumlah tidak
berlebihan. Cairan ini berfungsi sebagai sistem perlindungan alami,
mengurangi gesekan di dinding vagina saat berjalan dan saat melakukan
hubungan seksual. Sedang yang dimaksud dengan keputihan adalah gejala
penyakit yang ditandai oleh keluarnya cairan dari organ reproduksi dan
bukan berupa darah. Keputihan yang berbahaya adalah keputihan yang tidak
normal. Ini karena terjadi infeksi yang disebabkan kuman, bakteri,
jamur atau infeksi campuran. Keputihan bisa juga disebabkan adanya
rangsangan mekanis oleh alat-alat kontrasepsi sehingga menimbulkan
cairan yang berlebihan. Pada tipe keputihan ini, cairan yang keluar
berwarna kuning kehijauan. Biasanya diiringi rasa gatal dan bau tak
sedap.
Keputihan
normal ditemukan pada bayi baru lahir sampai umur kira-kira 10 hari
yaitu akibat pengaruh hormon estrogen ibu terhadap rahim dan vagina
janin, saat janin masih didalam kandungan, perempuan dewasa apabila ia
dirangsang waktu senggama dan saat mengalami haid yang pertama kali.
Sebenarnya
didalam alat genital wanita terdapat mekanisme pertahanan tubuh berupa
bakteri yang menjaga kadar keasaman pH vagina. Normalnya angka keasaman
pada vagina berkisar antara 3,8-4,2.Sebagian besar , hingga 95% adalah
bakteri laktobasilus dan selebihnya adalah bakteri pathogen (yang
menimbulkan penyakit).
Biasanya
ketika ekosistem didalam keadaan seimbang, bakteri patogen tidak akan
mengganggu. Masalah baru timbul ketika kondisi asam ini turun alias
lebih besar dari 4,2. Bakteri-bakteri laktobasilus gagal menandingi
bakteri patogen. Ujungnya, jamur akan berjaya dan terjadilah keputihan.
Data penelitian tentang kesehatan reproduksi wanita menunjukkan 75%
wanita di dunia pasti menderita keputihan paling tidak sekali seumur
hidup dan 45% diantaranya bias mengalaminya sebanyak dua kali atau
lebih.
Penyebab
lain dari keputihan adalah penggunaan pakaian ketat dan atau celana
terbuat dari bahan sintesis. Apalagi jika dibiarkan dalam keadaan basah,
misalnya, pakaian yang dipakai setelah berolah raga akan mendukung
pertumbuhan jamur. Begitu juga dengan penggunaan spray atau deodoran
untuk alat genital harus diwaspadai karena rentan mengubah keasaman
vagina. Selain itu kelelahan dan stress juga bisa memicu keputihan.
Padahal hampir setiap wanita terutama di kota besar rentan terhadap
stress.
Celakanya
wanita diperkotaan sekalipun sering malu berobat kedokter, sehingga tak
sedikit yang beranggapan keputihan merupakan hal wajar dan tidak perlu
diobati. Padahal keputihan bisa menjadi tanda awal dari penyakit yang
lebih berat, dari vaginal candidiasis, gonorrhea, chlamydia, kemandulan
hingga kanker. Keputihan yang tidak segera diobati akan menimbulkan
komplikasi penyakit radang panggul yang berlarut-larut dan dapat
menyebabkan kemandulan (infertilitas) karena kerusakan dan tersumbatnya
saluran telur. Penyebab lain dari keputihan selain infeksi adalah adanya
benda asing, yaitu adanya kotoran tanah atau biji-bijian pada anak-anak
atau tertinggalnya kondom atau benda lain yang dipakai waktu senggama
atau akibat karet pengganjal (pesarium) yang digunakan untuk mencegah
rahim turun. Begitu juga pada wanita menopause dimana sel-sel dari
vagina mengalami hambatan dalam pematangan sel akibat tidak adanya
hormon estrogen sehingga vagina kering sering timbul rasa gatal karena
tipisnya lapisan sel sehingga mudah luka dan timbul infeksi penyerta.
Cara Mencegah Keputihan secara alami, Anda mesti menjaga
kebersihan daerah sensitif itu. Kebersihan organ kewanitaan hendaknya
sejak bangun tidur dan mandi pagi.
Berikut Tips yang dapat dilakukan:
1. Bersihkan organ intim dengan pembersih yang tidak mengganggu
kestabilan pH di sekitar vagina. Salah satunya produk pembersih yang
terbuat dari bahan dasar susu. Produk seperti ini mampu menjaga
seimbangan pH sekaligus meningkatkan pertumbuhan flora normal dan
menekan pertumbuhan bakteri yang tak bersahabat. Sabun antiseptik biasa
umumnya bersifat keras dan dapat flora normal di vagina. Ini tidak
menguntungkan bagi kesehatan vagina dalam jangka panjang.
2. Hindari pemakaian bedak pada organ kewanitaan dengan tujuan agar
vagina harum dan kering sepanjang hari. Bedak memiliki partikel-partikel
halus yang mudah terselip disana-sini dan akhirnya mengundang jamur dan
bakteri bersarang di tempat itu.
3. Selalu keringkan bagian vagina sebelum berpakaian.
4. Gunakan celana dalam yang kering. Seandainya basah atau lembab,
usahakan cepat mengganti dengan yang bersih dan belum dipakai. Tak ada
salahnya Anda membawa cadangan celana dalam tas kecil untuk berjaga-jaga
manakala perlu menggantinya.
5. Gunakan celana dalam yang bahannya menyerap keringat, seperti
katun. Celana dari bahan satin atau bahan sintetik lain membuat suasana
disekitar organ intim panas dan lembab.
6. Pakaian luar juga perlu diperhatikan. Celana jeans tidak
dianjurkan karena pori-porinya sangat rapat. Pilihlah seperti rok atau
celana bahan non-jeans agar sirkulasi udara di sekitar organ intim
bergerak leluasa.
7. Ketika haid, sering-seringlah berganti pembalut
Gunakan panty liner disaat perlu saja. Jangan terlalu lama. Misalkan
saat bepergian ke luar rumah dan lepaskan sekembalinya Anda dirumah.
dari berbagai sumber.
pertanyan (poskan komentar)
0 Response to "Definisi Keputihan"
Post a Comment
Komentar jangan menautkan link aktif (akan di apus).
Jangan rasis, SARA dan mencaci.
Berkomentar dengan bijak dan sopan.