Imunisasi Usia Dewasa

Kelompok Orang Dewasa yang Memerlukan Imunisasi

1. Usia Lanjut --> Imunisasi Influenza
Influenza termasuk penyakit berat bila diderita orang berusia di atas 60 tahun. Berlaku juga bagi penderita penyakit jantung, paru-paru, dan kencing manis. Vaksin influenza dapat diberikan setiap tahun disesuaikan dengan virus terbaru yang menyebar.

2. Penderita Penyakit Kronis, Seperti Gagal Ginjal--serta Petugas Kesehatan --> Influenza, dan Hepatitis B
Hepatitis B. Vaksinasi hepatitis B mencegah gangguan hati yang disebabkan virus hepatitis B (VHB). Vaksin bisa diberikan dalam bentuk suntikan. Dan dilakukan tiga kali, yakni bulan pertama, kedua, dan keenam. Vaksinasi diulang setelah 5-10 tahun.

3. Penyedia Makanan --> Tifoid
Tifoid atau tifus. Penularan terjadi akibat mengkonsumsi air atau makanan yang terkontaminasi bakteri. Vaksinnya ada yang oral (ditelan) atau disuntikkan. Satu kali vaksinasi bertahan tiga tahun.

4. Perempuan Muda --> Rubella, HPV
Rubella (campak Jerman). Rubella biasa dialami orang yang berusia belasan tahun atau dewasa. Nama vaksinnya MMR (measle mumps rubella). Vaksinasi ini disarankan dua kali, yakni ketika berusia 18 tahun dan akan menikah. Bila sudah dua kali, tidak perlu lagi.

HPV (human papilloma virus, penyebab kanker serviks). Secara ideal, vaksin kanker serviks diberikan sedini mungkin sebelum pernah melakukan hubungan seksual, pada usia 10-14 tahun. Vaksin ini berfokus pada HPV tipe 16 dan tipe 18 sebagai penyebab utama kanker serviks.

5. Wisatawan--Jemaah Haji --> Hepatitis A, Tifoid, Meningitis
Meningitis (radang selaput otak) disebabkan oleh bakteri Neisseria Meningokokus dan biasa menular melalui udara. Orang Afrika kerap menderita penyakit ini. Untuk itu, jemaah haji Indonesia divaksin tiga pekan sebelum keberangkatan. Vaksin diberikan dalam bentuk suntikan, dan bertahan di tubuh selama 2-3 t

Jenis paling sederhana dari screening adalah tes darah yang mengevaluasi aspek-aspek yang berbeda dari darah. Salah satu pengukuran yang paling penting adalah kolesterol tingkat. kolesterol tinggi mungkin mengindikasikan perkembangan plak di arteri, dan hal ini menciptakan risiko kerusakan arteri koroner dan stroke. Jika kadar kolesterol tinggi, dokter dapat membuat rencana dengan pasien untuk mengurangi tingkat menggunakan diet, obat, atau kombinasi dari keduanya.
Kadang-kadang skrining kardiovaskular menjadi lebih luas dan kebutuhan untuk pengujian yang lebih besar tergantung pada faktor-faktor yang bervariasi. Jika seorang pasien menunjukkan tanda-tanda dia mungkin sudah memiliki beberapa bentuk penyakit jantung, dokter mungkin ingin gambar lebih singkat dari apa yang terjadi. Selain tes darah , mereka mungkin memiliki pasien menjalanielektrokardiogram (EKG) untuk menilai irama jantung. scan lain dapat disarankan, seperti ekokardiogram atau sonogram jantung. Latihan pengujian adalah cara lain untuk melihat potensi efisiensi jantung dan kemampuan seperti bekerja lebih keras.
Meskipun sering terjadi bahwa skrining kardiovaskular dilakukan pada orang-orang di usia pertengahan dan lebih tua, kelompok ini bukan satu-satunya yang manfaat dari evaluasi tersebut. Sebagian besar kelompok dokter sangat menyarankan bahwa setiap atlet di sekolah menengah, sekolah tinggi, tingkat perguruan tinggi dan di luar juga menerima skrining kardiovaskular. Pemutaran ini, ketika komprehensif, cenderung untuk melibatkan EKG, ekokardiogram dan pengujian darah. Mereka dilakukan untuk menangkap setiap atlet berisiko kematian jantung mendadak saat exerting.


Imunisasi yang dibutuhkan orang dewasa, antara lain, agar terhindar dari penyakit-penyakit infeksi, seperti influenza, hepatitis A, hepatitis B, tetanus, MMR, tifoid, pneumokokus, meningokok, dan kanker serviks. 




Penyakit influenza, misalnya, sering kali dianggap remeh karena umumnya setelah tiga sampai lima hari akan sembuh. Namun, menurut Prof Dr dr Samsuridjal Djauzi, Ketua Satuan Tugas Imunisasi Dewasa, influenza bisa mengundang penyakit pneumonia yang bisa berakibat fatal. "Karena kekebalan menurun, bisa mengundang kematian," katanya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu lalu.




Sebuah penelitian di Thailand menunjukkan, penyebab kematian anak usia 0-2 tahun adalah influenza. Sedangkan di Amerika Serikat dilaporkan sebanyak 250 ribu hingga 500 ribu orang meninggal akibat influenza. Umumnya atau sebanyak 90 persen mereka berusia di atas 65 tahun. Sejumlah negara di Asia Pasifik memberikan perhatian besar terhadap penyakit ini dengan menyediakan vaksin gratis. 




Menurut Samsuridjal, imunisasi untuk orang dewasa kurang diperhatikan karena minimnya informasi kepada masyarakat, belum ada pedoman, seperti imunisasi pada anak, juga karena layanan vaksinasi masih terbatas. Selain itu, harga vaksin relatif mahal dan belum ada dukungan pembiayaan asuransi. 




Samsuridjal mengatakan ada sejumlah kelompok orang dewasa yang sebaiknya mendapat vaksin. Pertama, orang dewasa berusia lanjut di atas 60 tahun. "Vaksin, semisal influenza, diperlukan mereka karena kekebalan tubuh yang sudah menurun, sehingga mudah terjangkit penyakit sebangsa flu," ia menjelaskan ketika dihubungi kembali kemarin. 




Kedua, orang dewasa dengan penyakit kronis, meski masih di bawah 40 tahun. Samsuridjal mencontohkan, mereka yang menderita penyakit paru-paru kronis, gagal ginjal, dan kencing manis sangat rentan tertular virus. "Walau masih muda, kekebalan tubuh mereka menurun karena penyakitnya, bukan usia."




Ketiga adalah petugas kesehatan. Para petugas ini butuh divaksin untuk menangkal penyakit yang bisa ditulari pasien. Mereka disarankan divaksin influenza atau hepatitis B. 




Di luar itu, para pekerja restoran juga perlu divaksin. Sebab, menurut dia, virus, seperti tifus, mudah sekali tertular dari pekerja di sektor kuliner ini. Samsu mengilustrasikan, virus tifus bisa ditransfer dari pekerja restoran yang mengelola makanan dengan tangan telanjang. "Bisa saja mereka belum cebok atau dari kotoran kuku," Samsuridjal memberi tahu. 




Terakhir adalah kelompok orang dewasa yang akan bepergian ke luar kota atau ke luar negeri. Seperti jemaah haji, yang rentan tertular virus meningitis. Samsuridjal menambahkan, pemberian vaksin waktu dewasa sama efektifnya ketika masih anak-anak. Ia memastikan semua rumah sakit di Jakarta, khususnya, menyediakan vaksin-vaksin yang diperlukan orang dewasa. 

0 Response to "Imunisasi Usia Dewasa"

Post a Comment

Komentar jangan menautkan link aktif (akan di apus).
Jangan rasis, SARA dan mencaci.
Berkomentar dengan bijak dan sopan.