Diabetes
Mellitus (DM) merupakan salah satu masalah kesehatan yang berdampak pada
produktivitas dan dapat menurunkan Sumber Daya Manusia. Penyakit ini tidak
hanya berpengaruh secara individu, tetapi system kesehatan suatu Negara.
Walaupun belum ada survey nasional, sejalan dengan perubahan gaya hidup
termasuk pola makan masyarakat, diperkirakan penderita DM ini semakin
meningkat, terutama pada kelompok umur dewasa ke atas pada seluruh status
sosial ekonomi. Saat ini upaya penganggulangan penyakit DM belum menempati
skala prioritas utama dalam pelayanan kesehatan, walaupun diketahui dampak
negatif yang ditimbulkannya cukup besar antara lain komplikasi kronik pada
penyakit jantung kronis, hipertensi, otak, system saraf, hati, mata dan ginjal.
DM merupakan salah satu penyakit degeneratif, dimana terjadi gangguan
metabolisme karbohidrat, lemak dan protein serta ditandai dengan tingginya
kadar gula dalam darah (hiperglikemia) dan dalam urin (glukosuria).
Kini
ditemukan jenis insulin yang bisa disuntikkan satu kali sehari. Penyakit
diabetes mellitus atau kencing manis memang tak bisa dianggap remeh. Bagi
pasien DM I atau beberapa pasien diabetes mellitus tipe II (DM II) terapi
insulin wajib hukumnya. Injeksi insulin menjadi keharusan karena hormon insulin
pada tubuh penderita diabetes mellitus tidak bisa dihasilkan, atau tidak dapat
digunakan dengan baik. Dalam tubuh hormon insulin diperlukan untuk mengangkut
glukosa dari darah masuk ke sel. Karena tak mampu melakukan pengangkutan gula
ke sel, maka pasien DM mempunyai kadar glukosa tinggi dalam darahnya. Keadaan
ini dikenal sebagai gula darah tinggi atau hiperglikemi. Hormon insulin ini
dikeluarkan oleh organ tubuh yang bernama pankreas. Kata kunci : Insulin, Diabetes
Mellitus.
Tujuan
pengobatan diabetes pada dasarnya adalah mengontrol glikemi atau gula darah
hingga mencapai kadar gula yang mendekati normal (kadar gula darah orang
sehat). Namun, di tengah pengobatan ini harus dicegah terjadinya hipoglikemi
atau kadar gula darah yang terlalu rendah. Bila tujuan tersebut tidak dicapai
maka penderita diabetes akan merasa lebih sehat dan menikmati kualitas hidup
yang lebih baik. Selain itu, timbulnya komplikasi yang serius dan mengancam
jiwa penderita dapat dicegah.
Pengobatan
diabetes harus dikelola melalui beberapa tahapan yang paling terkait.
Pengelolaan diabetes ini meliputi edukasi, perencanaan makan, latihan jasmani,
dan penggunaan obat-obatan, baik oral maupun insulin. Terapi insulin wajib
diberikan pada penderita DM I. pada penderita DM II, sekitar 40 persenya juga
harus menjalani terapi insulin. Tes gula darah dapat secara efektif menentukan
jumlah insulin yang dibutuhkan setiap harinya.
Terapi
insulin yang dianjurkan adalah saat pagi hari sebelum sarapan, dua jam setelah
makan, dan malam hari sebelum tidur. Selain itu, diperlukan pula pengukuran
pada saat tertentu, misalnya pengukuran yang lebih ketat jika terjadi
hipoglikemi, saat sebelum olah raga, dan pada kehamilan. Pengobatan diabetes
bisa dikatakan berhasil jika glukosa darah puasa adalah 80 sampai 109 mg/dl,
kadar glukosa darah dua jam adalah 80 sampai 144 mg/dl, dan kadar HB A1c kurang
dari tujuh persen.pengukuran hemoglobin (Hb) terglikosilasi HBA1c (A1c) adalah
cara yang paling akurat untuk menentukan tingkat ketinggian gula darah selama
dua sampai tiga bulan terakhir.
0 Response to "Pentingnya Insulin Bagi Penderita Diabetes Melitus"
Post a Comment
Komentar jangan menautkan link aktif (akan di apus).
Jangan rasis, SARA dan mencaci.
Berkomentar dengan bijak dan sopan.