Malam ini kita ngumpul ya di tempat biasa, “oke,
hadir bro”. Ini
contoh sms pemuda zaman sekarang yang lebih menghabiskan waktu mereka di café
atau warung kopi. Semakin hari semakin banyak saja café-café dan warkop. Banyak
pebisnis sekarang mengintip peluang dengan usaha café. Tidak ada yang salah
dengan adanya café-café yang salah hanyalah pemuda-pemuda sekarang yang menghabiskan waktu berlebihan tanpa
memperdulikan keadaan mereka sendiri seperti studi kuliah.
Ilustrasi Cafe |
Hampir 75% mahasiswa di universitas di Indonesia
kebanyakan berasal dari luar daerah. Menempuh pendidikan yang lebih tinggi
untuk mencapai cita-cita sejak kecil alasan utama kuliah jauh dari kampung
halaman, akhirnya tempat tinggal kos-kosan yang setia menemani waktu
sehari-hari. Kos-kosan pun tidak pernah melarang, mengatur atau terlalu
membatasi penghuninya, hanya peraturan-peraturan kecil yang harus di ikuti.
Hidup di dunia baru jauh dari orang tua terasa sangat
bebas, semester satu,dua,tiga dan empat masih semangat pergi ke kampus.Nah,
tiba saat nya jadi pemuda yang sering kumpul di café-café, tugas kuliah dan
jadwal kuliah akhirnya terbengkalai. Uang bulanan hanya untuk menghabiskan
waktu di café. Kalau seminggu sekali di café ya tidak masalah hanya sekedar
hang out bias dengan teman-teman. Gara-gara sering nongkrong membuat kelupaan
akan hal-hal penting.
Coba anda lihat negara-negara maju, pemuda mereka tidak
sering menghabiskan waktu mengobrol di café, mereka lebih banyak menghabiskan
waktu untuk belajar bersama dan berdiskusi di pustaka-pustaka umum. Negar maju
karena pemudanya telah maju duluan. Secara logika negara maju pasti yang tua di
gantikan pemuda-pemuda energik yang lebih siap menjadikan bangsanya sendiri
jauh lebih maju.
Pemuda di Indonesia tidak memaksimalkan fungsi café itu
sendiri, coba semua berdiskusi menyelesaikan masalah kuliah bersama-sama,
sharing ilmu pengetahuan dan lain-lain, sekarang café-café pun di lengkapi
dengan hot spot free wifi. Bagaimana menjadi pemuda yang pikirannya lebih maju
kalau seandainya masih suka ngobrol-ngobrol tidak jelas apalagi sampai
bergosip.
Ini salah satu generasi yang salah yaitu generasi cafe,
dan menjadi alasan mengapa pemuda Indonesia tingkat kreativitasnya rendah.
Pemuda-pemuda luar negeri banyak yang menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi
dunia dan bangsa mereka. Pemuda-pemuda luar sana banyak yang telah mematenkan
hasil dari kreasi mereka, sehingga suatu saat bila kreasi mereka di komersilkan
mereka bisa mengklaim hak paten. Ini juga luput dari pemuda Indonesia zaman
sekarang.
Tidak semua pemuda di Indonesia sepeti penjelasan di
atas. Masih ada pemuda Indonesia yang bisa membuktikan dirinya memang lebih
baik bahkan menjadi hebat baik di Indonesia maupun dunia. Sekarang generasi
café harus sadar dan memperbaiki diri agar menjadi lebih baik dan lebih maju.
Pergunakanlah waktu muda mu sebaik-baiknya, saat tua tidak pernah ada kata-kata
menyesal. Terimakasih telah berkunjung.
0 Response to "Generasi Café, Generasi Muda Zaman Sekarang"
Post a Comment
Komentar jangan menautkan link aktif (akan di apus).
Jangan rasis, SARA dan mencaci.
Berkomentar dengan bijak dan sopan.