Kalau
kita mengartikan , sahabat merupakan seseorang yang sangat dekat dengan kita,
mengerti tentang kita, tempat mendengar
curahan hati kita, tempat berbagi kesedihan dan kebahagiaan. Semuanya lebih
baik dengan sahabat. Apa lagi perempuan kebanyakan banyak menghabiskan waktu
dengan sahabat-sahabatnya.
Setiap anak manusia pasti memiliki orang tua. Setiap rumah ada pimpinan yang namanya
orang tua yaitu ayah dan ibu. Pasti anda bertanya kenapa orang tua itu sebagai
sahabat bagi anak – anaknya, orang tua bukan hanya sekedar pimpinan yang mengatur rumah tangga.
Pucuk pimpinan keluarga pasti seorang ayah (yang masih memiliki ayah), peran
seorang ayah sangat besar bagi keluarganya. Namun gaya pimpinan seorang ayah
dalam keluarga jangan seperti memimpin otoritas militer, kantor, dan lain-lain.
Sekarang
kita lihat ada keluarga sangat menutup diri antara anak dengan orang tua, suami
dengan istri dan sebaliknya. Di dalam keluarga sendiri tidak saling bercerita
ataupun sharing setelah mengalami berbagai macam permasalahan. Terlebih untuk
si anak yang masih muda dan masih butuh bimbingan orang tua untuk hidupnya,
apalagi bila si anak mendapat permasalahan untuk di ceritakan. Pada
kenyataannya masih banyak orang tua enggan menanggapi soal curhatan anaknya
baik bercerita kepada Ayah atau Ibunya.
Setelah
melihat banyak kejadian kasus bunuh diri, depresi, lari dengan laki-laki dan sebagainya
dengan berbagai macam alasan si anak. Orang tua masih tetap menyalahkan posisi
anak mereka. Disini bukan saya menjustis atau menyalahkan para orang tua.
Sekarang anda tanyakan sendiri, selama menjadi orang tua pernahkah anda menajdi
sahabat yang baik bagi anak anda layaknya teman dia sendiri, pernahkah anda
menampung curhatan hati anak anda, pernahkah anda sebagai orang tua memberikan
kasih sayang yang penuh untuk anak anda selama ini, pernahkah anda berudaha
ingin mengetahui apa yang sedang di hadapinya, selama ini apakah anda hanya
pergi pagi hari dan pulang sore hari tidak sempat menatap wajah anak anda
sendiri, apakah anda hanya orang tua yang memberikan semua kebutuhan tanpa
memperdulikan lebih jauh tentang anak anda, apkah sebagai orang tua anda telah
mengajar semua hal yang baik untuk anak anda. Jika itu belum pernah anda
lakukan maka anda telah gagal menjadi orang tua yang sesungguhnya.
Secara
pribadi saya banyak berjumpa dengan kawan – kawan perempuan atau pria
yangmenceritakan dia terlalu takut dengan orang tua (terutama ayahnya). Kalau
hal ini terus menerus sangat tidak baik untuk kehidupan seorang anak. Terutama
anak perempuan, apakah sebagai orang tua kita mengetahui dengan siapa dia
bersahabat dan berteman. Anak perempuan gampang mengalami kegundahan hati, bila
ada masalah mereka harus mencari tempat untuk mencurahkan hatinya. Sangat di
sayangkan kalau seorang anak perempuan tidak bisa berbagi dengan kedua orang
tuanya, mereka lebih memilih bercerita dengan orang lain apalagi berbagi dengan
seorang pria yang baru di kenalnya (sangat berbahaya).
Sebagai seorang muslim yang beriman kepada Rasul SAW. Sebenarnya posisi orang tua bukan hanya sebagai pimpinan namun harus lebih sebagai sahabat untuk anaknya. Tahukah anda ? Rasul SAW sangat menyayangi anaknya Fatimah. Jika akan berperang Rasul pertama kali akan berpamitan kepada Fatimah dan begitu juga saat pulang beliau menjungi Fatimah pertama kali. Suatu saat sedang ada majelis, Fatimah hanya bisa berdiri di depan pintu, melihat hal itu Rasul beranjak dari tempatnya dan mengahmpiri Fatimah serta mengajak duduk di sampingnya. Kalau sedang ada tamu di rumah, Rasul menyuruh Fatimah ikut bergabung dan mengenalkan kepada sahabat – sahabat Beliau.
Walaupun
demikian masih banyak orang tua yang mencurahkan semua untuk anak-anak nya. Jangan
menyibukkan diri untuk dunia kalau tidak sempat mengurusi anak sendiri di
rumah. Sebagai orang tua yang baik anda harus aware dengan anak anda sendiri. Kasih
sayang antara anak dan orang tua kekal abadi selamanya, tidak ada batasan yang
menghalangi anak dengan orang tua begitu sebaliknya.
Tulisan
ini sebagai catatan untuk merenungi peran seorang ayah dan ibu bukan hanya
pimpinan di rumah atau yang mencukupi kebutuhannya. Namun, peran yang berarti
yaitu bagaimana menjadi sahabat yang baik untuk anak-anak sendiri. Saling
berbagi dengan anggota keluarga juga salah satu tujuan untuk mencapai keluarga
bahagia. Terima kasih telah membaca.
0 Response to "Orang Tua Sebagai Sahabat Bagi Anak"
Post a Comment
Komentar jangan menautkan link aktif (akan di apus).
Jangan rasis, SARA dan mencaci.
Berkomentar dengan bijak dan sopan.