Masih banyak sebagian orang tidak terlalu mempehatikan
tentang minuman ringan kaleng ternyata kurang baik untuk kesehatan. Sekarang untuk memiliki tubuh yang sehat sangat mahal
harganya. Seperti di kota –kota besar kebanyakan perempuan metropolitan rela
merogoh kocek yang lebih dalam karena ingin tampil maksimal.
Sebenarnya kita tidak terlalu mensyukuri air mineral biasa
yaitu air putih. Walaupun pemberitaan media untuk memboikot produk minuman
mineral karena saham nya di miliki oleh orang luar dan juga ada yang
memprovokasi suatu produk minuman mineral. Apakah kita sadar minuman yang kita
beli berupa kemasan kaleng jelas lebih berbahaya dari minuman biasa.
Tidak ada suatu pemantauan khusus dari pemerintahan untuk
mengecek dan memeriksa secara rutin tentang baik dan ruginya minuman kaleng
untuk kesehatan menjadikan masyarakat kurang mengetahui kalau minuman ringan
yang berkemasan kaleng sebenarnya kurang baik untuk kesehatan.
Kalau meninjau pakar ahli dunia mereka sangat menyarankan
untuk sebisa mungkin selalu tidak minum minuman selain air putih mineral. Kita
tidak selalu mengkomsumsi minuman ringan memang. Namun kata-kata tidak selalu
harus kita gantikan menjadi kalimat tidak pernah mengkonsumsi minuman ringan
dengan kemasan kaleng.
Walaupun demikian kita tidak selalu bisa menahan godaan dengan
suatu produk minuman berkaleng. Karena rasanya yang unik dan berbeda akhirnya
memutuskan untuk mencicipi minuman tersebut dan rasanya pasti sangat unik.
Lama-kelamaan kita akan merasa ketagihan dan mencoba mencicipinya kembali.
Pada dasarnya semua ini tidak ada pelarangan khusus tentang
minuman berkaleng. Peringatan-peringatan khusus tidak pernah di keluarkan oleh
pihak manapun. Ini semua menjadi hak setiap orang masing-maising untuk menjaga
kesehatan tubuh. Seha atau tidak sehatnya tubuh itu semua tergantung, efek baik
dan buruk akibat minuman kaleng kurang baik untuk kesehatan segera kita
ketahui.
0 Response to "Bahaya Minuman Kaleng"
Post a Comment
Komentar jangan menautkan link aktif (akan di apus).
Jangan rasis, SARA dan mencaci.
Berkomentar dengan bijak dan sopan.