Penyakit Paget adalah suatu kondisi kronis dari tulang
yang ditandai oleh gangguan dari proses remodeling tulang yang normal. Tulang
normal memiliki keseimbangan kekuatan yang bertindak untuk meletakkan tulang
baru dan mengambil tulang tua. Hubungan (disebut sebagai remodeling
tulang) adalah penting untuk mempertahankan tingkat kalsium yang normal dalam
darah kita. Dalam tulang yang terkena penyakit Paget, yang remodeling tulang
terganggu dan tidak disinkronkan. Akibatnya, tulang yang terbentuk tidak
normal, membesar, tidak padat, rapuh, dan rentan terhadap kerusakan
(fraktur).
Pada orang dengan penyakit Paget, ada kerusakan abnormal
jaringan tulang, diikuti dengan pembentukan tulang yang abnormal. Tulang baru
yang lebih besar, tapi lebih lemah dan penuh dengan pembuluh darah baru. Penyakit ini hanya mungkin dalam satu atau dua bidang
kerangka, atau seluruh tubuh. Ini sering melibatkan tulang-tulang lengan,
tulang selangka, kaki, panggul, tulang belakang, dan tengkorak.
Penyakit ini
terjadi di seluruh dunia, tapi lebih sering terjadi di Eropa, Australia, dan
Selandia Baru. Penyakit Paget mempengaruhi tulang
kerangka yang lebih tua dari orang dewasa. Diperkirakan bahwa 1% orang dewasa
di Amerika Serikat memiliki penyakit Paget. Ada juga bentuk yang sangat langka
dari penyakit Paget pada anak-anak, disebut sebagai penyakit remaja Paget.
Penyakit Paget juga dikenal sebagai osteitis deformans.
Etiologi Penyakit Paget
Penyebab
pasti penyakit ini tidak diketahui. Para ahli menduga penyebabnya adalah
infeksi virus karena ditemukan adanya badan inklusi paramyxovirus dalam
osteoklas. Penyebab lainnya adalah adanya peranan faktor genetik dalam penyakit
tersebut. Paget’s disease mungkin dihubungkan dengan infeksi
virus karena ditemukan adanya mRNA virus measles dalam osteoklas serta adanya
mononuklear sel lainnya. Sel sumsum tulang yang terinfeksi oleh virus akan
menyebabkan peningkatan pembentukan osteoklas yang abnormal. Teori genetik
menyatakan bahwa HLA (human leukocyte antigen) pada kromosom 6 dan gen
pada lengan kromosom 18q memainkan peranan yang penting pada paget’s disease.
Peranan faktor genetik pertama kali dilaporkan oleh Pick pada tahun 1883 yang
menggambarkan pasangan ayah dan anak yang menderita paget’s disease.
Selain itu juga dilaporkan oleh Lunn pada tahun 1885
Faktor lingkungan juga dapat berperan. Beberapa penelitian
menduga bahwa virus, terutama paramyxoviruses seperti anjing distemper atau
virus campak, berperan dalam patogenesis, tapi bukti yang pasti untuk ini
adalah lacking. Agaknya, kejadian menurun dari penyakit Paget mencerminkan
penurunan satu atau lebih yang belum teridentifikasi pengaruh lingkungan.
Tulang
baru terbentuk dari dua cara yang berbeda. Yang pertama melalui osifikasi dan
proliferasi tulang rawan yang disebut osifikasi endokondral, terutama terlihat
pada lempeng epifisis atau pada suatu penyembuhan tulang. Yang kedua melalui
osifikasi langsung pada jaringan lunak yang disebut osifikasi membranosa yang
dapat terlihat pada pembentukan tulang subperiosteal baru.
Patofisiologi Penyakit Paget
Dalam
keadaan normal, sel-sel yang menghancurkan tulang tua (osteoklas) dan
sel-sel yang membentuk tulang baru (osteoblas) bekerja seimbang untuk
mempertahankan struktur dan integritas tulang. Pada penyakit paget, aktivitas
osteoblas dan osteoklas di beberapa daerah tulang menjadi berlebihan dan tingkat
pergantian pada daerah inipun meningkat dengan sangat hebat. Daerah tersebut
akan membesar tapi strukturnya menjadi tidak normal dan menjadi lebih lemah
daripada daerah yang normal.
Ada
tiga fase yang menggambarkan terbentuknya paget’s disease.
1) Fase
pertama adalah fase litik (fase aktif) dimana terjadi peningkatan resorpsi
tulang dan ditemukan osteoklas yang abnormal dalam jumlah banyak.
2) Fase
yang kedua adalah fase campuran. Pada fase ini terjadi peningkatan pembentukan
tulang yang baru, tetapi tulang yang baru tersebut tidak normal.
3) Fase
ketiga adalah fase sklerotik atau fase inaktif. Aktivitas osteoklas akan
berkurang secara perlahan-lahan dan erosi tulang yang ada akan diisi dengan
tulang matur yang baru. Pada fase ini bentuk tulang dominant dan tulang yang
terbentuk merupakan tulang imatur dan rapuh.
Gambaran
Klinis Penyakit Paget
Paget’s
disease biasanya hanya menyerang 1
atau 2 tulang, kadang hanya sebagian kecil tulang yang terkena. Kelainan ini
dapat mengenai tulang manapun, tetapi yang sering terkena adalah tibia, femur,
pelvis, vertebra dan tulang tengkorak. Penyakit ini umumnya
bersifat asimptomatik dan ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan
radiologist untuk kepentingan yang lain. Pada beberapa
penderita bisa ditemukan gejala berupa nyeri atau deformitas tulang. Biasanya
nyeri tidak berhubungan dengan berat ringannya aktivitas penderita. Pada
anggota gerak (terutama tungkai yang menyangga berat badan), tulang mudah
mengalami patah, dengan masa penyembuhan yang lebih lama dan mulai melengkung
atau mengalami kelainan bentuk. Kaki menjadi bengkok dan langkah menjadi pendek
dan goyah. Kerusakan pada tulang rawan sendi bisa menyebabkan terjadinya
artritis.
Jika
yang terkena adalah tulang tengkorak, maka kepala tampak membesar dan kening
terlihat lebih menonjol. Pembesaran kepala dapat menyebabkan penekanan saraf
kranial, sehingga dapat menyebabkan gangguan seperti berikut :
a) Gangguan
penglihatan.
b) Gangguan
pendengaran (ketulian) karena rusaknya telinga bagian dalam
c) Penonjolan
vena di kulit kepala karena adanya peningkatan aliran darah ke kepala.
d) Gigi
mudah goyah dan patah.
e) Sakit
kepala karena penekanan saraf
Penekanan
medulla spinalis dapat menyebabkan kelumpuhan. Meskipun jarang, bisa terjadi
gagal jantung karena peningkatan aliran darah melalui tulang yang abnormal akan
memberi kerja tambahan bagi jantung.
0 Response to "Penyakit Paget Disease"
Post a Comment
Komentar jangan menautkan link aktif (akan di apus).
Jangan rasis, SARA dan mencaci.
Berkomentar dengan bijak dan sopan.