Penyu hijau merupakan hewan yang dilindungi
karena habitatnya, penyu hijau banyak ditemui di beberapa negara salah satunya
Indonesia. Sekilas memang penyu mirip dengan kura-kura namun banyak hal yang
membedakan antara penyu dengan kura-kura.Penyu
telah mengalami beberapa adaptasi untuk dapat hidup di laut, diantaranya yaitu
dengan adanya tangan dan kaki yang berbentuk seperti sirip dan bentuk tubuh
yang lebih ramping untuk memudahkan mereka berenang di air. Penyu laut juga
memiliki kemampuan untuk mengeluarkan garam-garam air laut yang ikut tertelan
bersama makanan yang mereka makan dan juga kemampuan untuk tinggal di dalam air
dalam waktu yang lama selama kurang lebih 20-30 menit. Telinga penyu laut tidak
dapat dilihat, tetapi mereka memiliki gendang telinga yang dilindungi oleh
kulit. Penyu laut dapat mendengar suara-suara dengan frekuensi rendah dengan
sangat baik dan daya penciuman mereka juga mengagumkan. Mereka juga dapat
melihan dengan sanghat baik di dalam air. Penyu laut memiliki cangkang yang
melindungi tubuh mereka dari pemangsa.
Ada sekitar 6 jenis penyu yang bisa ditemukan di perairan Indonesia:
Penyu
hijau (Chelonia mydas)
|
|
Penyu
sisik (Eretmochelys imbricata)
|
|
Penyu
tempayan (Caretta caretta)
|
|
Penyu
lekang (Lepidochelys olivacea)
|
|
Penyu
belimbing (Dermochelys coriacea)
|
|
Penyu
pipih (Natator depressu)
|
Penyu adalah
spesies yang telah hidup di muka bumi sejak jutaan tahun yang lalu dan mampu
bertahan hingga kini. Penyu adalah satwa migran, seringkali bermigrasi dalam
jarak ribuan kilometer antara daerah tempat makan dan tempat bertelur. Penyu
menghabiskan waktunya di laut tapi induknya akan menuju ke daratan ketika
waktunya bertelur. Induk penyu bertelur dalam siklus 2-4 tahun sekali, yang
akan datang ke pantai 4-7 kali untuk meletakan ratusan butir telurnya di dalam
pasir yang digali.
Setelah 45 - 60 hari masa inkubasi, tukik (sebutan untuk
anak penyu) muncul dari dalam sarangnya dan langsung berlari ke laut untuk
memulai kehidupan barunya. Beberapa ahli mengatakan dari 1000 tukik hanya akan
ada 1 tukik yang mampu bertahan hidup hingga dewasa. Tingkat keberhasilan hidup
penyu sampai usia dewasa sangat rendah, para ahli mengatakan bahwa hanya
sekitar 1-2 % saja dari jumlah telur yang dihasilkan.
Penyu laut
telah mengalami penurunan yang dramatis dalam jumlah populasi dalam jangka
waktu terakhir ini. Bahkan beberapa spesies terancam kepunahan dalam waktu yang
dekat. Di alam, penyu-penyu yang baru menetas menghadapi ancaman kematian dari
hewan-hewan seperti kepiting, burung, dan reptilia lainnya seperti biawak.
Ancaman
yang paling besar bagi penyu di Indonesia, seperti juga halnya di seluruh
dunia, adalah manusia. Pembangunan daerah pesisir yang berlebihan telah
mengurangi habitat penyu untuk bersarang. Penangkapan penyu untuk diambil
tellur, daging, kulit, dan cangkangnya telah membuat populasi penyu berkurang.
Di beberapa negara, penduduk masih mengambili telur penyu untuk dikonsumsi.
Telur-telur itu dapat ditemui di pasar. Penyu hijau termasuk penyu yang
dimanfaatkan secara berlebihan (over eksploitasi ) oleh penduduk Indonesia.
Mereka dibunuh untuk diambil dagingnya. Bali merupakan konsumer terbesar penyu
laut. Mereka menggunakan penyu dalam upacara-upacara adat mereka. Ribuan penyu
telah terbunuh untuk memenuhi permintaan pasar di Bali.
0 Response to "Tentang Penyu"
Post a Comment
Komentar jangan menautkan link aktif (akan di apus).
Jangan rasis, SARA dan mencaci.
Berkomentar dengan bijak dan sopan.