Malnutrisi Anak adalah



Definisi Malnutrisi
Malnutrisi didefinisikan sebagai keadaan gizi yang kekurangan,kelebihan atau  ketidak seimbangan energi, protein, dan nutrisi lainnya yang menyebabkan efek samping yangdapat terukur pada jaringan dan bentuk tubuh (bentuk tubuh, ukuran, dan komposisi), fungsi tubuh dan tampilan klinis.
Malnutrisi yang tidak diobati memiliki banyak konsekuensi selain penurunan berat badandapat mengakibatkan:
  1. Menurunkan efisiensi sistem kekebalan tubuh yang mengakibatkan peningkatan risiko  infeksi
  2. Menurunkan tonus otot yang berefek pada otot-otot pernapasan dan fungsi respirasi
  3. Menurunnya tonus otot yang juga dapat menyebabkan kesulitan menelan (disfagia)
  4. Gangguan termoregulasi mengakibatkan kecenderungan untuk hipotermia
  5. Gangguan penyembuhan luka dan tertunda pemulihan dari penyakit
  6. Sebuah efek yang merugikan pada kondisi mental - apatis, depresi dan kelalaian diri
  7. Mengurangi enzim pencernaan yang mengarah tidak efisiennya pengambilan makanan dan obat-obat
  8. Peningkatan risiko masuk ke rumah sakit dan dirawat lebih lama.

Epidemiologi
Di seluruh dunia, pada tahun 2010 ditemukan bahwa sekitar 104 juta anak di bawah usia lima tahun kekurangan berat badan dan 171 juta terhambat pertumbuhannya. Pada saat yang sama, ditemukan bahwa sekitar 43 juta anak balita kelebihan berat badan atau obese 1. Sekitar 90% dari anak-anak yang terhambat hidup di 36 negara dan anak di bawah usia dua tahun paling dipengaruhi oleh undernutrisi.
Hampir 20 juta anak balita menderita gizi buruk parah yang mengancam kehidupan dan memerlukan perawatan segera. Bahkan, diperkirakan keadaan tersebut berkontribusi pada 1 juta kematian anak setiap tahun. Diperkirakan bahwa pada tahun 2009, sebanyak 8,1 juta anak balita meninggal, sebagian besar penyebabnya seperti pneumonia, diare, malaria dan kondisi  neonatal , sekitar 90% dari kematian anak balita terjadi di 42 negara,  dengan setengah kematian di seluruh dunia terjadi di hanya enam negara Kekurangan gizi, terkait dengan sekitar sepertiga dari kematian,  kemudian  dikaitkan dengan hampir 3 juta kematian anak pada tahun 2009
Faktor penyebab gizi buruk dapat berupa penyebab tak langsung seperti kurangnya jumlah dan kualitas makanan. yang dikonsumsi, menderita penyakit infeksi, cacat bawaan, menderita penyakit kanker dan penyebab langsung yaitu ketersediaan pangan rumah tangga, perilaku dan pelayanan kesehatan. Sedangkan faktor-faktor lain selain faktor kesehatan, tetapi juga merupakan masalah utama gizi buruk adalah kemiskinan, pendidikan rendah, ketersediaan pangan dan kesempatan kerja.
Kekurangan zat besi merupakan kekurangan gizi yang paling umum di dunia, dengan lebih dari 2 miliar orang di seluruh dunia yang menderita kurang giziWHO memperkirakan kekurangan gizi mengindikasikan sebanyak 47,4% dari populasi usia prasekolah menderita anemiadan sekitar 600 juta anak-anak prasekolah dan anak usia sekolah menjadi anemia. Bayi dan anak-anak di bawah usia 5 tahun beresiko mengalami anemia defisiensi zat besi karena kebutuhan mereka meningkat untuk pertumbuhan cepat dan diet yang sering tetapi kurang dalam penyerapan zat besi. Defisiensi zat besi, dengan atau tanpa anemia, merupakan masalah kesehatan yang penting bagi anak-anak, termasuk meningkatkan kematian perinatal, keterlambatan mental dan perkembangan fisik, menyebabkan perilaku negatif, menurunnya pendengaran dan fungsi visual, dan gangguan tampilan fisik

Manifestasi Klinis
Gejala klinis gizi buruk berbeda-beda tergantung dari derajat dan lamanya deplesi protein dan energi, umur penderita, modifikasi disebabkan oleh karena adanya kekurangan vitamin dan mineral yang menyertainya. Gejala klinis gizi buruk ringan dan sedang tidak terlalu jelas, yang ditemukan hanya pertumbuhan yang kurang seperti berat badan yang kurang dibandingkan dengan anak yang sehat. Gizi buruk ringan sering ditemukan pada anak-anak dari 9 bulan sampai 2 tahun, akan tetapi dapat dijumpai pula pada anak yang lebih besar. Pertumbuhan yang terganggu dapat dilihat dari pertumbuhan linier mengurang atau terhenti, kenaikan berat badan berkurang, terhenti dan adakalanya beratnya menurun ukuran lingkar lengan atas menurun, maturasi tulang terlambat, rasio berat terhadap tinggi normal atau menurun, tebal lipat kulit normal atau mengurang, anemia ringan, aktivitas dan perhatian berkurang jika dibandingkan dengan anak sehat, adakalanya dijumpai kelainan kulit dan rambut. Gizi buruk berat memberi gejala yang kadang-kadang berlainan, tergantung dari dietnya, fluktuasi musim, keadaan sanitasi dan kepadatan penduduk.

Gizi buruk berat dapat dibedakan tipe kwashiorkor, tipe marasmus dan tipe marasmik-kwashiorkor. Tipe kwashiorkor ditandai dengan gejala tampak sangat kurus dan atau edema pada kedua punggung kaki sampai seluruh tubuh, perubahan status mental, rambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit, rontok, wajah membulat dan sembab, pandangan mata sayu, pembesaran hati, kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas, cengeng dan rewel. Tipe marasmus ditandai dengan gejala tampak sangat kurus, wajah seperti orang tua, cengeng, rewel, kulit keriput, perut cekung, rambut tipis, jarang dan kusam, tulang iga tampak jelas, pantat kendur dan keriput.  Marasmus didiagnosis secara klinis jika ditemukan adanya massa otot yang hilang, hilangnya lemak subkutaneus dan tanpa adanya edema. Selain itu anak – anak dikatakan menderita marasmus jika berat badannya di bawah 60 persen berat badan seharusnya (persentil lima puluh) sesuai usia. Tipe marasmik-kwashiorkor merupakan gabungan beberapa gejala klinik kwashiorkor-marasmus.
Pemeriksaan
Pada setiap anak gizi  buruk dan lakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Anamnesis terdiri dari anamnesis awal dan anamnesis lanjutan. Anamnesis awal (untuk kedaruratan):
  1. Kejadian mata cekung yang baru saja muncul
  2. Lama dan frekuensi diare dan muntah serta tampilan dari bahan muntah dan diare (encer/darah/lendir)
  3. Kapan terakhir berkemih
  4. Sejak kapan tangan dan kaki teraba dingin.
Bila didapatkan hal tersebut di atas, sangat mungkin anak mengalami dehidrasi dan/atau syok, serta harus diatasi segera.
Anamnesis lanjutan (untuk mencari penyebab dan rencana tatalaksana selanjutnya, dilakukan setelah kedaruratan ditangani):
1.       Diet (pola makan)/kebiasaan makan sebelum sakit
2.       Riwayat pemberian ASI
3.       Asupan makanan dan minuman yang dikonsumsi beberapa hari terakhir
4.       Hilangnya nafsu makan
5.       Kontak dengan pasien campak atau tuberkulosis paru
6.       Pernah sakit campak dalam 3 bulan terakhir
7.       Batuk kronik
8.       Kejadian dan penyebab kematian saudara kandung
9.       Berat badan lahir
10.    Riwayat tumbuh kembang: duduk, berdiri, bicara dan lain-lain
11.    Riwayat imunisasi
12.    Apakah ditimbang setiap bulan
13.    Lingkungan keluarga (untuk memahami latar belakang sosial anak)
14.    Diketahui atau tersangka infeksi HIV.
Dari pemeriksaan fisik, hal yang harus diperhatikan adalah:
1.      Apakah anak tampak sangat kurus, adakah edema pada kedua punggung kaki. Tentukan status gizi dengan menggunakan BB/TB-PB.
2.      Tanda dehidrasi: tampak haus, mata cekung, turgor buruk (hati-hati menentukan status dehidrasi pada gizi buruk).
3.      Adakah tanda syok (tangan dingin, capillary refill time yang lambat, nadi lemah dan cepat), kesadaran menurun.
4.      Demam (suhu aksilar ≥ 37.5° C) atau hipotermi (suhu aksilar < 35.5° C).
5.      Frekuensi dan tipe pernapasan: pneumonia atau gagal jantung
6.      Sangat pucat
7.      Pembesaran hati dan ikterus
8.      Adakah perut kembung, bising usus melemah/meninggi, tanda asites, atau adanya suara seperti pukulan pada permukaan air (abdominal splash).
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah pemeriksaan kadar hemoglobin darah merah (Hb) dan
kadar protein (albumin/globulin) darah. Dengan pemeriksaan laboratorium yang lebih rinci, dapat pula lebih 
jelas diketahui penyebab malnutrisi dan komplikasi-komplikasi yang terjadi pada anak tersebut.   
Pada gizi buruk terdapat perubahan nyata dari komposisi tubuhnya seperti jumlah dan distribusi cairan, lemak, mineral, dan protein terutama protein otot. Tubuh mengandung lebih banyak cairan. Keadaan ini merupakan akibat hilangnya lemak, otot dan jaringan lain. Cairan ekstra sel terutama pada anak-anak dengan edema terdapat lebih banyak dibandingkan tanpa edema. Kalium total tubuh menurun terutama dalam sel sehingga menimbulkan gangguan metabolik pada organ-organ seperti ginjal, otot dan pankreas. Dalam sel otot kadar natrium dan fosfor anorganik meninggi dan kadar magnesium menurun




              

0 Response to "Malnutrisi Anak adalah"

Post a Comment

Komentar jangan menautkan link aktif (akan di apus).
Jangan rasis, SARA dan mencaci.
Berkomentar dengan bijak dan sopan.