Definisi Malnutrisi
Malnutrisi didefinisikan sebagai keadaan gizi yang kekurangan,kelebihan atau ketidak seimbangan energi, protein, dan nutrisi lainnya yang menyebabkan efek samping yangdapat terukur pada jaringan dan bentuk tubuh (bentuk tubuh, ukuran, dan komposisi), fungsi tubuh dan tampilan klinis.
Malnutrisi yang tidak diobati memiliki banyak konsekuensi selain penurunan berat badan, dapat mengakibatkan:
- Menurunkan
efisiensi sistem kekebalan tubuh yang mengakibatkan peningkatan
risiko
infeksi
- Menurunkan
tonus otot yang berefek pada otot-otot pernapasan dan fungsi respirasi
- Menurunnya tonus otot yang juga dapat
menyebabkan kesulitan menelan (disfagia)
- Gangguan termoregulasi mengakibatkan kecenderungan
untuk hipotermia
- Gangguan penyembuhan luka dan tertunda
pemulihan dari penyakit
- Sebuah efek yang merugikan pada kondisi
mental - apatis, depresi dan kelalaian diri
- Mengurangi enzim pencernaan yang mengarah tidak efisiennya pengambilan makanan
dan obat-obat
- Peningkatan risiko masuk ke rumah sakit dan dirawat lebih lama.
Epidemiologi
Di seluruh dunia, pada tahun 2010 ditemukan bahwa sekitar
104 juta anak di bawah usia lima tahun kekurangan berat badan dan 171
juta terhambat pertumbuhannya. Pada saat yang
sama, ditemukan bahwa sekitar 43 juta anak balita kelebihan berat badan atau
obese 1. Sekitar 90% dari anak-anak yang terhambat hidup di 36 negara
dan anak di bawah usia dua tahun paling dipengaruhi oleh
undernutrisi.
Hampir 20 juta anak balita menderita gizi
buruk parah yang mengancam kehidupan dan memerlukan perawatan
segera. Bahkan, diperkirakan keadaan tersebut berkontribusi pada 1 juta kematian
anak setiap tahun. Diperkirakan bahwa pada tahun 2009, sebanyak 8,1 juta anak
balita meninggal, sebagian besar penyebabnya seperti pneumonia, diare, malaria
dan kondisi
neonatal , sekitar 90% dari kematian anak
balita terjadi di 42 negara, dengan setengah kematian di
seluruh dunia terjadi di hanya enam negara. Kekurangan gizi, terkait
dengan sekitar sepertiga dari kematian, kemudian dikaitkan dengan
hampir 3 juta kematian anak pada tahun 2009
Faktor
penyebab gizi buruk dapat berupa penyebab tak langsung seperti kurangnya jumlah
dan kualitas makanan. yang dikonsumsi, menderita penyakit infeksi, cacat
bawaan, menderita penyakit kanker dan penyebab langsung yaitu ketersediaan
pangan rumah tangga, perilaku dan pelayanan kesehatan. Sedangkan faktor-faktor
lain selain faktor kesehatan, tetapi juga merupakan masalah utama gizi buruk
adalah kemiskinan, pendidikan rendah, ketersediaan pangan dan kesempatan kerja.
Kekurangan zat besi merupakan kekurangan gizi yang paling umum di dunia, dengan
lebih dari 2 miliar orang di seluruh dunia yang menderita kurang gizi. WHO memperkirakan kekurangan gizi
mengindikasikan sebanyak 47,4% dari populasi usia
prasekolah menderita
anemia, dan sekitar 600
juta anak-anak prasekolah dan
anak usia sekolah menjadi anemia. Bayi dan anak-anak di bawah usia 5 tahun beresiko mengalami anemia defisiensi zat besi karena kebutuhan mereka
meningkat untuk pertumbuhan cepat dan diet yang sering tetapi kurang dalam penyerapan zat besi. Defisiensi zat besi,
dengan atau tanpa anemia, merupakan masalah kesehatan yang penting bagi anak-anak, termasuk meningkatkan kematian
perinatal, keterlambatan mental
dan perkembangan fisik, menyebabkan perilaku
negatif, menurunnya pendengaran
dan fungsi visual, dan gangguan tampilan fisik
Manifestasi Klinis
Gejala klinis gizi buruk berbeda-beda tergantung dari
derajat dan lamanya deplesi protein dan energi, umur penderita, modifikasi
disebabkan oleh karena adanya kekurangan vitamin dan mineral yang menyertainya.
Gejala klinis gizi buruk ringan dan sedang tidak terlalu jelas, yang ditemukan
hanya pertumbuhan yang kurang seperti berat badan yang kurang dibandingkan
dengan anak yang sehat. Gizi buruk ringan sering ditemukan pada anak-anak dari
9 bulan sampai 2 tahun, akan tetapi dapat dijumpai pula pada anak yang lebih
besar. Pertumbuhan yang terganggu dapat dilihat dari pertumbuhan linier
mengurang atau terhenti, kenaikan berat badan berkurang, terhenti dan
adakalanya beratnya menurun ukuran lingkar lengan atas menurun, maturasi tulang
terlambat, rasio berat terhadap tinggi normal atau menurun, tebal lipat kulit
normal atau mengurang, anemia ringan, aktivitas dan perhatian berkurang jika
dibandingkan dengan anak sehat, adakalanya dijumpai kelainan kulit dan rambut.
Gizi buruk berat memberi gejala yang kadang-kadang berlainan, tergantung dari
dietnya, fluktuasi musim, keadaan sanitasi dan kepadatan penduduk.
Gizi buruk berat dapat dibedakan tipe kwashiorkor, tipe
marasmus dan tipe marasmik-kwashiorkor. Tipe kwashiorkor ditandai dengan gejala
tampak sangat kurus dan atau edema pada kedua punggung kaki sampai seluruh
tubuh, perubahan status mental, rambut tipis kemerahan seperti warna rambut
jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit, rontok, wajah membulat dan sembab,
pandangan mata sayu, pembesaran hati, kelainan kulit berupa bercak merah muda
yang meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitaman dan terkelupas, cengeng
dan rewel. Tipe marasmus ditandai dengan gejala tampak sangat kurus, wajah
seperti orang tua, cengeng, rewel, kulit keriput, perut cekung, rambut tipis,
jarang dan kusam, tulang iga tampak jelas, pantat kendur dan keriput. Marasmus didiagnosis
secara klinis jika ditemukan adanya massa otot yang hilang, hilangnya
lemak subkutaneus dan tanpa adanya edema. Selain itu anak – anak dikatakan
menderita marasmus jika berat badannya di bawah 60 persen berat badan
seharusnya (persentil lima puluh) sesuai usia. Tipe marasmik-kwashiorkor
merupakan gabungan beberapa gejala klinik kwashiorkor-marasmus.
Pemeriksaan
Pada setiap anak gizi buruk
dan lakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik. Anamnesis terdiri dari anamnesis
awal dan anamnesis lanjutan. Anamnesis awal (untuk kedaruratan):
- Kejadian mata cekung yang baru saja muncul
- Lama dan frekuensi diare dan muntah serta
tampilan dari bahan muntah dan diare (encer/darah/lendir)
- Kapan terakhir berkemih
- Sejak kapan tangan dan kaki teraba dingin.
Bila didapatkan hal tersebut
di atas, sangat mungkin anak mengalami dehidrasi dan/atau syok, serta harus
diatasi segera.
Anamnesis lanjutan (untuk mencari
penyebab dan rencana tatalaksana selanjutnya, dilakukan setelah kedaruratan
ditangani):
1.
Diet
(pola makan)/kebiasaan makan sebelum sakit
2.
Riwayat
pemberian ASI
3.
Asupan
makanan dan minuman yang dikonsumsi beberapa hari terakhir
4.
Hilangnya
nafsu makan
5.
Kontak
dengan pasien campak atau tuberkulosis paru
6.
Pernah
sakit campak dalam 3 bulan terakhir
7.
Batuk
kronik
8.
Kejadian
dan penyebab kematian saudara kandung
9.
Berat
badan lahir
10.
Riwayat
tumbuh kembang: duduk, berdiri, bicara dan lain-lain
11.
Riwayat
imunisasi
12.
Apakah
ditimbang setiap bulan
13.
Lingkungan
keluarga (untuk memahami latar belakang sosial anak)
14.
Diketahui
atau tersangka infeksi HIV.
Dari pemeriksaan fisik, hal yang harus diperhatikan adalah:
1. Apakah anak tampak sangat kurus, adakah edema pada kedua punggung kaki. Tentukan status gizi dengan menggunakan BB/TB-PB.
2. Tanda dehidrasi: tampak haus, mata cekung, turgor buruk (hati-hati menentukan status dehidrasi pada gizi buruk).
3. Adakah tanda syok (tangan dingin, capillary refill time yang lambat, nadi lemah dan cepat), kesadaran menurun.
4. Demam (suhu aksilar ≥ 37.5° C) atau hipotermi (suhu aksilar < 35.5° C).
5. Frekuensi dan tipe pernapasan: pneumonia atau gagal jantung
6. Sangat pucat
7. Pembesaran hati dan ikterus
8. Adakah perut kembung, bising usus melemah/meninggi, tanda asites, atau adanya suara seperti pukulan pada permukaan air (abdominal splash).
Pemeriksaan laboratorium yang dilakukan adalah pemeriksaan kadar hemoglobin darah merah (Hb) dan
kadar protein (albumin/globulin) darah. Dengan pemeriksaan laboratorium yang lebih rinci, dapat pula lebih
jelas diketahui penyebab malnutrisi dan komplikasi-komplikasi yang terjadi pada anak tersebut.
Pada gizi buruk terdapat perubahan nyata dari komposisi tubuhnya seperti jumlah dan distribusi cairan, lemak, mineral, dan protein terutama protein otot. Tubuh mengandung lebih banyak cairan. Keadaan ini merupakan akibat hilangnya lemak, otot dan jaringan lain. Cairan ekstra sel terutama pada anak-anak dengan edema terdapat lebih banyak dibandingkan tanpa edema. Kalium total tubuh menurun terutama dalam sel sehingga menimbulkan gangguan metabolik pada organ-organ seperti ginjal, otot dan pankreas. Dalam sel otot kadar natrium dan fosfor anorganik meninggi dan kadar magnesium menurun
0 Response to "Malnutrisi Anak adalah"
Post a Comment
Komentar jangan menautkan link aktif (akan di apus).
Jangan rasis, SARA dan mencaci.
Berkomentar dengan bijak dan sopan.